Menurut Lorenzo, ini menyedihkan bagi Martin karena alih-alih memangkas poin dari Bagnaia, dia justru makin tertinggal.
Martin meninggalkan MotoGP Malaysia dengan ketertinggalan 14 poin dari Bagnaia, atau naik 1 poin dari sebelum dimulainya akhir pekan lomba di Sepang.
"Ini memalukan karena alih-alih memangkas poin, dia (Martin) kehilangan 3 poin. Kemarin (setelah sprint) dia menang 2 poin, dan kini kehilangan 3 poin," ujar Lorenzo.
The ultimate titanic tussle: #PECCOvsMARTIN ⚔️
The #MotoGP title rivals locked horns in a brilliant battle, but whose side were you on? #TeamPECCO ???? or #TeamMARTIN? ????#MalaysianGP ???????? pic.twitter.com/kCxvrBLvwO
— MotoGP™???? (@MotoGP) November 12, 2023
Maka dari itu, tak ada pilihan lain bagi Martin untuk habis-habisan pada seri balap ke-19 MotoGP Qatar yang merupakan seri kedua dari belakang.
Lorenzo mengatakan bahwa Martin mau tidak mau harus menyapu bersih sprint dan balapan utama di Sirkuit Lusail, Qatar, pada akhir pekan ini.
Hasil tersebut akan berarti krusial bagi kans juara Martin menuju balapan pamungkas di Valencia pada 26 November 2023.
"Dia (Martin) tertinggal 14 poin, memulai akhir pekan dengan minus 13 dan itu membuatnya pergi ke Qatar dengan hanya satu ide, untuk memenangkan sprint dan balapan utama."
"Itu harus dilakukannya jika ingin pergi ke Valencia dengan kans serius untuk menjadi juara."
"Jika tidak dan kehilangan poin lagi di Qatar, Martín tidak akan menjadi juara," imbuh juara dunia MotoGP tiga kali itu.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar