Rahmad Adi tampil lebih tenang sehingga minim melakukan kesalahan dalam babak penyisihan hingga mampu mengalahkan Veddriq di perempat final dan kemudian Katibin di final.
"Saya lebih fokus di babak final ini, saya lebih tampil nothing to lose (tanpa beban, red) saja," kata Rahmad Adi seperti dilansir dari Antaranews.com.
Rahmad Adi menegaskan statusnya sebagai andalan baru Indonesia di nomor speed putra.
Tahun ini Rahmad Adi menunjukkan prestasi apik dengan memenangi seri Piala Dunia pertamanya di Chamonix, Prancis, paada Juli lalu.
Dalam Kejuaraan Dunia IFSC 2023 di Bern, Swiss, sebulan berselang, atlet berusia 23 tahun itu menjadi wakil Indonesia terbaik di sektornya dengan menyabet medali perunggu.
Saat Asian Games 2022 di Hangzhou, pada September lalu, Rahmad hampir saja merebut emas dalam nomor estafet bersama Veddriq dan Katibin.
Apes, mendapat jatah memanjat terakhir di final, Rahmad terlalu cepat memulai giliran terakhir sehingga tim Indonesia dinyatakan kalah karena false start.
Bagi Rahmad Adi, tampil di Olimpiade Paris 2024 akan menandai babak baru dalam kiprahnya sebagai atlet.
Mulai menggeluti panjat tebing sejak usia 13 tahun, Rahmad mensyukuri hasil yang diraihnya. Meski demikian, dia menolak untuk puas duluan.
Mengutip Kompas.id, atlet yang sempat menggeluti disiplin bouder tersebut berhasrat untuk merebut prestasi tertinggi yaitu emas Olimpiade.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | kompas.id, Antaranews.com |
Komentar