"Kalau Yamaha butuh konsesi, KTM dan Aprilia harus mendapatkan beberapa bagian juga," pinta Direktur Motorsports KTM, Pit Beirer, seperti dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Itu karena Yamaha telah mengalahkan kami sebanyak tiga kali dalam enam balapan terakhir dengan Fabio," imbuhnya.
Sorotan kini bergeser menjadi bagaimana caranya membatasi pergerakan Ducati yang terlalu dominan di MotoGP saat ini.
Selain tak pernah gagal finis tiga besar, Ducati memborong 15 kemenangan dari 18 balapan yang sudah berjalan melalui lima pembalap berbeda.
Kemenangan terkini Enea Bastianini pada balapan terakhir di Sepang juga membuat kedelapan rider motor Desmosedici GP, baik pabrikan maupun tidak, pernah merasakan podium musim ini.
Tiga pembalap teratas di klasemen sementara MotoGP 2023 juga semuanya Ducati. Jika ditarik lebih jauh ke zona delapan teratas, cuma ada tiga perwakilan dari pabrikan lainnya.
KLASEMEN KONSTRUKTOR MOTOGP 2023 | |||||
POS | PABRIKAN | POIN | JARAK | MENANG | PODIUM |
1 | Ducati (juara) | 626 | 15 | 18 | |
2 | KTM | 334 | -292 | 0 | 4 |
3 | Aprilia | 292 | -42 | 2 | 5 |
4 | Yamaha | 176 | -116 | 0 | 3 |
5 | Honda | 169 | -7 | 1 | 2 |
CEO Aprilia, Massimo Rivola, lalu melontarkan ide lain untuk membatasi jumlah tim pelanggan dari setiap pabrikan dibatasi menjadi dua.
Keuntungan dalam jumlah pembalap membuat Ducati juga memimpin dalam urusan koleksi data.
Data yang melimpah telah mempermudah Ducati dalam menemukan setelan optimal untuk lomba sehingga tak terpengaruh dengan pengurangan jumlah sesi latihan bebas pada musim ini.
Masalahnya, di satu sisi Ducati juga memberikan pelayanan lebih, termasuk dukungan teknisi di lintasan sehingga lebih dipilih oleh tim-tim independen.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar