"Mereka melalui setiap training dan evaluasi yang intensif. Baru setelah itu mereka ikut dalam VAR training yang sekarang sudah memasuki sesi ketiga."
"Bicara VAR kita bicara SDM. Kalau kita bicara alat, kita beli alatnya lalu kita set up. Itu terbukti di Piala Dunia U-17 ini ketika alatnya datang kita ready to set up."
"Bentuk dari beberapa stadion kita yang lain kan tidak jauh (berbeda). Jadi itu bukan suatu hal yang tidak bisa diselesaikan dengan waktu yang singkat. Tapi yang tidak bisa dibeli dengan waktu adalah terkait belajar," tambahnya.
Di Piala Dunia U-17 2023 ini, wasit Indonesia turut terlibat sebagai supporting referee yang juga sempat merasakan pelatihan penggunaan VAR.
![Tampilan layar VAR (Video Assistant Refereee) tampak sudah tersedia jelang Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023).](https://cdn.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2023/11/09/20231109_120058jpg-20231109120141.jpg)
Mereka adalah Thoriq Alkatiri, Aprisman Aranda dan Yudi Nurcahya.
Ratu Tisha mengatakan tentunya transfer ilmu akan dilakukan untuk penggunaan penerapan VAR di Liga ke depannya.
"Kita perlu berbangga hati bahwa ada tiga wasit kita yang ditarik FIFA sebagai suporting referee," kata Ratu Tisha.
"Jadi transfer knowledge kepada mereka pasti lebih banyak daripada yang lain. Akan tetapi pelaksanaan untuk VAR di liga kita itu berbeda."
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |