George juga menyebut ia tak datang sendirian ke Indonesia, melainkan bersama-sama dengan beberapa ora tua dari pemain Kanada lainnya.
Berbondong-bondong dari negaranya, secara kompak mereka berniat untuk anak masing-masing sekaligus tim nasional Kanada.
Berada di Indonesia kurang lebih tiga hari, ia mengaku sudah suka dengan makanan dan masyarakat Indonesia.
"Saya suka makanan Indonesia dan sangat nyaman saat menikmatiny. Ssejauh ini baik walaupun ada sedikit perbedaan dengan makanan di Indonesia dengan Kanada," tambah George.
"Dan saya senang ketika ketemu orang Indonesia. Mereka ramah-ramah dan rendah hati."
Sementara itu terkait bakat sang anak, ayah Tyler pun menjelaskan bahwa putranya sudah diperkenalkan dengan dunia sepak bola sejak berusia 4 tahun.
Sedangkan tepat pada usia 6 tahun, Tyler sudah mengikuti latihan sepak bola karena ia cukup percaya diri dengan bakatnya itu.
Dengan berbekal kepercayaan diri dan jam terbangnya, Tyler memang sudah lama berharap bisa menjadi kebanggaan untuk Kanada.
Meski demikian, sang ayah tak menyebut bahwa keinginan dan bakat Tyler itu berasal menurun dari dirinya.
"Tidak ada keturunan pemain sepak bola. Saya hanya suka sepak bola aja waktu muda," kata George.
"Saya punya harapan tinggi untuk anak saya. Semoga bisa bermain di bola di negara Eropa," pungkasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar