Alih-alih memanfaatkan itu untuk meraih kemenangan, Leo justru masih sering melakukan kesalahan sendiri yang merugikan.
Serangan-serangan yang dilancarkan ganda putra peringkat ke-13 dunia tersebut mudah sekali ditebak oleh Hoki/Kobayashi.
"Cuma, kami malah banyak salah sendiri, mati sendiri, banyak buangan bola kami gampang ketebak lawan," ucap Leo menjelaskan.
Di gim kedua, Leo merasa lebih nyaman dalam menerapkan pola permainan karena didukung oleh kondisi angin.
"Gim kedua kami bisa menang jauh, karena dipengaruhi posisi berada di menang angin, kami nyaman dalam menyerang," kata Leo.
Sedangkan pada gim ketiga atau gim penentu, dia tak bisa melanjutkan momentum itu karena ragu-ragu dan terburu-buru dalam mematikan lawan.
"Cuma di gim ketiga, kami bermain terlalu buru-buru, terutama saat poin 17-17," kata Leo menegaskan.
"Saat habis mati atau dimatikan lawan, itu membuat saya jadi ragu-ragu lagi."
"Lawan di akhir-akhir gim ketiga juga tidak melambungkan bola agar tidak diserang," tuturnya menambahkan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar