BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, mengawali perjuangan mereka pada babak pertama Kumamoto Masters 2023 dengan kemenangan.
Tiket babak kedua didapat Juara Dunia Junior 2027 setelah menaklukkan Lee Jhe Huei/Hsu Ya Ching (Taiwan), dua gim dengan skor 21-17, 22-20 pada laga yang berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Rabu (15/11/2023).
Melalui hasil ini, Rinov/Pitha menjadi unggul 2-1 dalam catatan rekor pertemuan.
Rinov/Pitha memulai laga dengan bola-bola pendek di depan net. Mereka tampak lebih siap duluan dibanding lawan sehingga mampu mencetak keunggulan lima angka langsung.
Keunggulan Rinov/Pitha masih bertahan jelang interval dengan skor 9-5.
Namun, situasi itu belum bisa dimanfaatkan Rinov/Pitha untuk membuat mereka nyaman dalam bermain.
Pasangan Taiwan justru mampu berbalik unggul menjadi 10-9 usai mencetak lima poin beruntun.
Beruntung, ada kesalahan dari pemain Taiwan di depan net membuat Rinov/Pitha unggul lagi pada interval gim pertama dengan selisih satu angka saja.
Situasi serupa kembali terjadi selepas jeda, Rinov/Pitha yang masih memimpin pada 14-12 harus balik tertinggal menjadi 14-15.
Setelah pengembalian menyilang Rinov jatuh di luar garis permainan lawan.
Rinov/Pitha bahkan sempat tertinggal dua angka pada skor 15-17.
Pitha lebih agresif hingga berhasil mencetak enam angka beruntun sebagai tikungan balasan untuk mengamankan kemenangan gim pembuka.
"Alhamdulillah kami bisa menang. Meskipun begitu, masih banyak yang harus dievaluasi. Tadi sudah unggul jauh, malah bisa dikejar. Saat dikejar, kami sempat panik. Kami jadi kurang tenang dalam bermain," kata Rinov dalam siaran resmi PBSI.
Baca Juga: Kumamoto Masters 2023 - Setengah Juara Olimpiade Dilumat, Alarm Bahaya Juara Dunia untuk Rinov/Pitha
"Syukurlah, setelah kembali bisa lebih tenang dan balik lagi ke pola permainan seperti strategi semula, kami bisa menyusul dan menang akhirnya. Tadi selain lebih tenang dan tak buru-buru, kami juga lebih banyak menyerang."
"Alhamdulillah kami bisa mengatasi tekanan yang ada. Kami sempat ketinggalan angka di akhir-akhir gim pertama dan kedua, tetapi akhirnya bisa kembali fokus untuk meraih kemenangan," ucap Pitha.
"Lawan saat tertinggal juga pintar cari poin dari kami. Kami sendiri juga masih banyak melakukan kesalahan," aku Pitha.
Pada gim kedua, pukulan Pitha berhasil membuka angka pertama untuk pasangan Indonesia.
Laga sempat berlangsung sengit saat kedua pasangan berbagi angka sama sampai skor 3-3.
Setelah itu, Rinov/Pitha kembali membuka jarak keunggulan pada 8-4 lalu berlanjut sampai interval gim kedua, dengan skor 11-5.
Meski demikian, Rinov/Pitha justru kembali mengendur selepas jeda interval.
Di mana perolehan poin mereka hampir terkejar saat Lee/Hsu memangkas ketertinggalan menjadi satu angka saja pada skor 12-13.
Rinov/Pitha sebenarnya mampu menjauh lagi dengan memperlebar skor menjadi 15-12. Namun skor justru mampu disamakan oleh lawan menjadi 15-15.
Mereka akhirnya justru balik tertinggal sampai tiga angka pada skor 16-19.
Namun tekanan yang mereka lancarkan berhasil membuat skor berbalik lagi hingga lebih dulu mencetak match point pada 20-19.
Pasangan Indonesia belum segera menuntaskan laga usai Rinov tak mampu membendung smes keras lawan.
Meski demikian, kolaborasi Rinov/Pitha di depan net akhirnya menutup perlawanan wakil Taiwan.
Pada babak kedua, tantangan berat akan dihadapi Rinov/Pitha karena mereka akan menjumpai Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan) yang merupakan Juara Dunia 2023.
Seo/Chae melaju ke babak kedua setelah mengandaskan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang), 21-15, 21-17.
Rinov/Pitha punya rekor tidak bagus dari Seo/Chae. Dari enam pertemuan yang sudah dijalani, Rinov/Pitha belum pernah memetik kemenangan.
"Untuk menghadapi pertandingan besok, kami akan coba lagi. Siapa pun lawannya, saya ingin memberikan permainan yang terbaik," ucap Rinov.
"Dari pertandingan ini, masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Ini untuk menghadapi pertandingan berikutnya," kata Pitha menambahkan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar