BOLASPORT.COM - Gregoria Mariska Tunjung punya peluang besar untuk memperbaiki rekor buruknya kontra Juara Olimpiade, Chen Yu Fei jelang pertemuan di final Kumamoto Masters 2023.
Kemenangan Gregoria pada semifinal hari ini, Sabtu (18/11/2023), mengantarkan ia menuju laga puncak turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut dengan menghadapi lawan yang jauh lebih berat.
Bak melawan ratu terakhir, Gregoria bakal mengahdapi tunggal putri nomor satu China sekaligus peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei.
Final tersebut merupakan final ketiga Gregoria sepanjang tahun ini, setelah Spain Masters 2023 (Super 300) dan Malaysia Masters 2023 (Super 500).
Menghadapi lawan seperti Chen Yu Fei di sebuah laga final menjadi pengalaman pertama bagi Gregoria.
Namun kalau soal rekor pertemuan, kedua pemain sudah acap kali bertemu dengan total sembilan kali pertemuan.
Tunggal putri Indonesia memiliki rekor buruk melawan Chen yang sudah menjadi musuh bebuyutannya sejak level junior.
Baca Juga: Hasil Kumamoto Masters 2023 - Gregoria Tembus Final usai Menangi Laga yang Diwarnai Respek Lawan
Pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu baru pernah dua kali menang atas Chen dan telah menderita tujuh kekalahan.
Dua kemenangan itu pun sudah diraih di masa lalu yang cukup lama.
Satu kemenangan di BWF World Tour Finals 2022, dan satu lagi dari pertemuan di Indonesia Open 2017 silam.
Dua-duanya harus diraih Gregoria dengan kemenangan dalam perjuangan rubber game alot.
Sementara di tiga pertemuan terakhir yang semuanya terjadi pada tahun ini, Gregoria belum pernah menang lagi atas Chen.
Pemain 24 tahun itu masih harus mencari cara untuk mencari resep mujarab demi memutus rekor buruk setiap kali berjumpa dengan wakil Negeri Tirai Bambu tersebut.
Satu fakta menarik dalam pertemuan Gregoria dengan Chen di tahun ini adalah, semuanya terjadi di event-event besar.
All England Open 2023, Kejuaraan Asia 2023 dan Sudirman Cup 2023.
Dan semuanya selalu dihiasi skor ketat.
Di Kejuaraan Asia 2023 misalnya, menjadi duel yang paling alot dari ketiga pertemuan terakhir karena berjalan sampai rubber game, di mana Gregoria kalah terhormat dengan skor 10-21, 21-19, 13-21.
Dari sisi Chen, ini adalah final ketiganya secara beruntun setelah ia menjuarai Denmark Open 2023 dan French Open 2023.
Peak performance Chen tentu menjadi hal yang wajib diwaspadai Gregoria, apalagi pada semifinal hari ini Chen berhasil mengandaskan musuh tersulitnya An Se-young (Korea Selatan) yang diwarnai skor satu digit, 21-18, 20-22, 21-8.
Kendati demikian, ini juga menjadi peluang emas dan besar bagi Gregoria untuk membuktikan diri sekaligus memperbaiki rekor pertemuannya agar tak terlalu jomplang dengan angka 2-7 seperti yang saat ini ia kantongi.
Berhasil membalaskan dendam kekalahan di sebuah laga final tentu akan menjadi penutup yang sangat manis bagi Gregoria dalam menuntaskan petualangannya di Kumamoto akhir pekan ini.
"Besok di final lawan Chen Yu Fei, pastinya banyak yang harus dipersiapkan. Dia adalah salah satu pemain top saat ini. Dia begitu konsisten penampilannya tahun ini, dan pastinya bukan lawan mudah untuk saya," ucap Gregoria dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Tetapi saya mau fokus ke diri saya sendiri untuk melakukan yang terbaik. Saya mau mencoba semaksimal mungkin dengan tidak membebani diri saya sendiri. Yang penting main maksimal saja," katanya.
REKOR PERTEMUAN GREGORIA vs CHEN YU FEI:
Gregoria Mariska Tunjung 2 - 7 Chen Yu Fei
Kejuaraan Asia Junior 2016 - Gregoria kalah 23-25, 14-21
Indonesia Open 2017 - Gregoria menang 17-21, 21-19, 21-19
Kejuaraan Dunia 2018 - Gregoria kalah 17-21, 20-22
Kejuaraan Asia 2019 - Gregoria kalah 21-15, 14-21, 15-21
Japan Open 2022 - Gregoria kalah 17-21, 6-21
BWF World Tour Finals 2022 - Gregoria menang 21-9, 14-21, 21-16
All England Open 2023 - Gregoria kalah 22-24, 21-23
Kejuaraan Asia 2023 - Gregoria kalah 10-21, 21-19, 13-21
Sudirman Cup 2023 - Gregoria kalah 20-22, 12-21
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com, Bwftournamentsoftware.com, PBSI |
Komentar