"Ini adalah lambang dari suku kami, suku Simalungun, ini namanya Gotong Simalungun," kata Jeka dikutip BolaSport.com dari Youtube MMAJunkie.
"Yang ini adalah yang dipakai untuk laki-laki. Ada juga yang untuk topi wanita, tapi bentuknya berbeda."
"Inilah kebanggaan saya dan ini menjadi motivasi saya untuk bertanding di sini," tambahnya.
Motivasi berlipat memang dimiliki Jeka setelah apa yang ia alami beberapa bulan terakhir semenjak kekalahan di final Road to UFC dari Anshul Jubli asal India.
Pasalnya, setelah kekalahan itu, ia banyak diragukan publik Tanah Air sendiri.
"Saya pernah mengalami kekalahan, yang mana kekalahan itu sangat begitu buruk bagi saya, karena banyak fans-fans yang menghujat saya sampai saya tidak bisa membacanya, karena sangat-sangat mengecilkan (hati) saya," ungkap Jeka.
"Sebagai petarung underdog, itu juga menjadi motivasi. Saya sangat tahu tentang itu (dipandang underdog), satu kampung saya pun meragukan saya bertarung di UFC, bahkan keluarga saya pun mungkin juga. Karena ada anggapan bahwa fighter Indonesia tak mungkin bisa menang di UFC."
"Apalagi karena melihat dari hasil Road to UFC kemarin, banyak petarung Indonesia yang kalah, dan saya pun di kompetisi ini juga diragukan."
"Tapi saya tidak memedulikan itu, dan menjadikannya sebagai motivasi terbesar saya. Aapalagi saya dibantu pelatih saya, Coach Marc (Fiore) dan Coach Jack (Jacob Burcker). Saya harus buktikan bahwa petarung Indonesia layak bertarung di UFC," tandasnya.
Baca Juga: UFC Vegas 82 - Momen Jeka Saragih Hancurkan Musuh Berbobot Lebih dengan KO Brutal 91 Detik
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | MMAjunkie.com |
Komentar