Kericuhan tersebut diawali dari adanya aksi suporter yang mencoba untuk kembali memasuki stadion setelah laga Gresik United vs Deltras Sidoarjo di Liga 2 berakhir pada Minggu (19/11/2023).
Suporter ingin menemui pihak manajemen dan meluapkan kekecewaan karena melihat Gresik United dikalahkan Deltras Sidoarjo dengan skor 1-2.
Namun, pihak keamanan mencoba untuk menahan suporter.
Polisi juga sempat menhimbau agar para suporter kembali ke rumahnya masing-masing.
Hanya, imbauan yang ada tak diindahkan dan kericuhan pun tak terelakkan.
Polisi akhirnya menembakkan gas air mata dengan maksud membubarkan suporter.
Sementara itu, para korban tak hanya dirawat di RS Semen Gresik.
Baca Juga: Berkat Konsistensi, Pegolf Asal India Rebut Gelar Juara Indonesian Masters 2023
Ada pula yang dirawat di RS Petrokimia Gresik, RSUD Ibnu Sina, dan di puskesmas.
Syamsud Dluha lalu menyebut korban yang terkena gas air mata mengeluhkan sesak napas hingga mata perih.
"'Sesak, pusing, matanya perih," tuturnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Surya Malang |
Komentar