BOLASPORT.COM - Semangat sportifitas suporter Jawa Timur kembali diuji. Itu setelah terjadi insiden pelemparan batu oleh oknum suporter kepada polisi dan dibalas dengan penembakan gas air mata ke arah suporter pasca pertandingan Liga 2 2023/2024 pekan ke-10 antara Gresik United vs Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudra, Gresik, Minggu (19/11/2023).
Insiden yang mengakibatkan korban berjatuhan di kedua bela pihak itu langsung menjadi pembahasan hangat.
Apalagi dampaknya terus meluas, bahkan wacana saling menyalahkan dan menghakimi mendominasi ruang komentar di media sosial. Khususnya publik sepak bola Jawa timur dituding seperti tidak belajar dari pengalaman pahit peristiwa Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.
Di tengah kontroversi itu, suporter yang tergabung dalam Presdium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Jawa Timur mengambil langkah cepat dengan melakukan penggalangan dana bagi korban dalam bentuk donasi terbuka yang dalam waktu semalam berhasil terkumpul Rp 73 Juta.
Dana itu akan disalurkan kepada korban, baik dari pihak suporter maupun teman-teman kepolisian yang menjadi korban.
PN-SSI Jawa Timur kemudian mengajak Ultras Gresik untuk bersilaturahmi dengan Kapolres Gresik Adhitya Panji Anom.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Jerman Waspadai Kecepatan Pemain Amerika Serikat
Silaturahmi itu untuk membahas langkah-langkah strategis paska insiden, sekaligus menegaskan bahwa suporter sepak bola bukan musuhnya polisi, begitu juga sebaliknya.
"Kami juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian atas insiden yang sebenarnya diluar kendali kami," kata ketua PN-SSI Jawa Timur, Mimit Tirmidzi.
"Karena selama ini, yang kami tahu, kultur sepakbola Gresik tidak seperti itu (merusak dan menyerang polisi,Red)," sambung Mimit Tirmidzi.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar