Mimit juga berharap, teman teman suporter sepak bola Jawa Timur harus bisa menahan diri agar tidak mudah disusupi pihak ketiga.
Karena dampak dari kerusuhan suporter bisa berakibat fatal bagi sepak bola tanah air.
Senada dengan Mimit, salah satu sesepuh Ultras Gresik, Tharom Muharom juga menyampaikan hal yang sama.
"Kami sangat menyesal dan menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian," tutur Tharom Muharom.
Baca Juga: Janji Rafael Struick Jelang Duel Timnas Indonesia vs Filipina, Kesedihan Dibungkam Irak Sudah Hilang
"Kami akan terus melakukan edukasi kepada teman teman kami yang di bawah agar bisa lebih baik lagi," ucap mantan Ketua Umum Ultras Gresik tersebut.
Sementara itu, Kapolres Gresik, Adhitya Panji Anom juga menyampaikan ucapan Terimakasih atas respon cepat yang dilakukan oleh suporter Jawa Timur yang telah bersilaturahmi ke kediamannya.
"Karena tugas polisi hanya mengamankan bukan sebagai musuh suporter," kata Adhitya Panji.
"Toh, bila polisi dan suporter bekerja sama, pasti ada banyak hal positif yang dihasilkan. Dan, itu sudah terbukti banyak hal positif dari kolaborasi polisi dan suporter," ujarnya.
Salah satu langkah kongrit lain, PN-SSI Jatim bersama Kapolres Gresik membesuk beberapa korban gas air mata di Gresik, serta membesuk para anggota kepolisian yang sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.
Selain itu, dalam waktu dekat, Ultras Gresik dan Polres Gresik juga berencana melakukan aksi bersih-bersih Stadion Gelora Joko Samudra dari sisa-sisa insiden minggu kemarin.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar