Alexander terjatuh dan berusaha bangkit, namun Jeka dengan insting petarung segera mengejar lawannya hingga berhasil mendaratkan satu pukulan telak yang membuat musuhnya ambruk lagi.
"Biasa saja, saya cuma berpikir bagaimana cara saya bertarung. Tetapi, saya sempat kaget dengan jangkauan dia yang panjang. Kalau saya adu pukulan dengan dia, saya pasti kalah," kata Jeka dalam wawancara dengan Kompas.com dikutip BolaSport.com.
"Karena jangkauan tersebut. Saya tidak mau buru-buru seperti yang sudah-sudah. Saya tendang dia dan waktu saya lihat mukanya dia bereaksi. Kita juga harus pintar melihat reaksi muka lawan."
"Kita harus cari celah. Tim corner bilang saya harus terus bergerak dan disiplin. Dia sih agresif, tetapi karena saya gerak dia jadi bingung juga. Jangan diam, lawan bisa baca serangan kita. Santai-santai cari celah."
"Itu kan dia melakukan tendangan lalu saya blok dan dia terjatuh. Sebenarnya tidak perlu dipukul lagi sudah KO. Tetapi, dari pada dia hidup lagi kan kita pastikan dulu saja," ujarnya.
Ya, Jeka mendaratkan setidaknya dua pukulan lagi setelah lawannya yang sebenarnya sudah tidak berdaya.
Banyak yang menganggap serangan Jeka tidak perlu dilakukan dan perlakukan itu sedikit tidak menghormati lawannya.
Namun Jeka memiliki pembelaan bahwa yang dilakukannya adalah normal-normal saja sebagai petarung dalam dunia MMA.
Baca Juga: Debut UFC Langsung Menang, Jeka Saragih Tolak Wacana Rematch Kontra Anshul Jubli
"Banyak yang bilang di Indonesia kalau saya harus menghormati lawan. Tetapi, di MMA tidak boleh seperti itu," lanjut Jeka.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar