Aksi Martin membuat tim Ducati tampak tidak senang. Meski begitu, Bagnaia menganggap enteng psy war yang dilancarkan Martin kepadanya.
Bagnaia unggul 21 poin atas Martin di puncak klasemen memasuki perlombaan sprint terakhir tahun ini, tetapi hanya menjadi yang tercepat ke-15 pada sesi latihan dan Martin di urutan kedua.
Marquez, yang tidak asing dengan permainan perang pikiran dan taktik kontroversial selama sesi latihan, mengatakan kepada Marca bahwa taktik Martin seusai sesuai peraturan.
"Beberapa orang akan berkata: 'Tidak, ini tidak sportif.' Untuk memenangkan kejuaraan, Anda harus mencari cara apa pun yang terjadi," kata Marquez dilansir dari Crash.
"Dan Martin akhir pekan ini, tertinggal. Apa yang harus dia lakukan adalah mencoba menggoyahkan Pecco dengan cara apa pun yang dia bisa, dalam batasan dan regulasi dan itulah yang telah dia lakukan," tutur Marquez.
"Itulah yang dia lakukan atau mereka memberitahu saya apa yang dia lakukan karena saya belum melihatnya, tetapi mereka memberitahu saya."
"Besok Pecco ada pekerjaan ekstra. Dalam balapan, dia harus melakukan hal yang sama."
"Kita lihat saja bagaimana dia menanganinya, tetapi pada akhirnya, ini adalah balap motor. Ada yang menyukainya, ada pula yang tidak menyukainya," ujar Marquez.
Pada seri balap terakhir MotoGP bersama Honda, pembalap 30 tahun itu menjadi yang tercepat ketujuh pada sesi latihan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar