Tardozzi menunjukkan kehadirannya saat Martin masuk ke pitlane, sebelum dia pergi dan mulai mengikuti Bagnaia lagi.
Martin mengalami defisit 21 poin menjelang perlombaan sprint Sabtu (25/11/2023) tetapi pemimpin kejuaraan, Bagnaia harus melalui kualifikasi 1 (Q1) lebih dulu.
"Perilaku Jorge? Tentu saja bisa (dilakukan), tetapi bukan berarti keduanya saling menandai, hanya satu yang melakukannya," ujar Tardozzi dilansir Eurosport yang dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Hari ini Pecco (sapaan akrab Francesco Bagnaia) tidak menjalani hari terbaiknya tahun ini, dan ini tidak diragukan lagi. Namun yang pasti bukan karena pengawalan Martin."
"Kami hanya mendapat lebih sedikit kecepatan hari ini. Jadi, kami melakukannya dengan lambat. Lalu kelakuan Martin konyol seperti yang terkadang dilakukan Marc Marquez."
"Tidak apa-apa, itu bisa dilakukan dan itu benar. Dia ingin mendorong dirinya sendiri untuk memenangkan dua balapan," ujar Tardozzi.
"Mungkin dia akan lolos Q2, tetapi kami harus mendapatkan poin yang kami butuhkan dan tidak memikirkan hal lain."
"Saya selalu mengkritik hal-hal tertentu dan saya masih melakukannya hingga saat ini karena untuk level kejuaraan tertentu hal-hal tersebut tidak pantas dan tidak membangun bagi seorang pembalap," tutur Tardozzi.
Tardozzi sebelumnya mengkritik Marquez karena taktik towing-nya sebelum pembalap Honda itu mengonfirmasi akan bergabung dengan Gresini Ducati tahun depan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar