Martin memenangkan sprint race, sementara Bagnaia finis kelima untuk mengurangi defisit dari 21 menjadi 14 poin.
"Kami juga bertanya pada diri sendiri mengapa Bagnaia tidak meniru ban Martin," ujar Rossi.
"Jika itu adalah pilihan yang benar, itu akan terjadi pada mereka berdua, begitu pula jika itu salah."
"Tetapi, Pecco merasa nyaman dengan ban medium di pagi hari, Bezzecchi dan Marini juga memulai dengan medium, sepertinya kedua ban itu mirip dari datanya."
“Dan dalam balapan, pemilihan ban jenis sof yang membuat perbedaan."
Rossi menilai performa Martin yang terus mengejar Bagnaia demi misi menjadi juara dunia pertama dari tim satelit.
"Martin memainkan segalanya, dia siap melakukan apa pun untuk memenangkan Kejuaraan Dunia, seperti menjaga Pecco pada Jumat."
"Tetapi, Bagnaia pada Sabtu sempurna sejak lap pertama. Dia membalikkan segalanya dan ada juga impian untuk menutupnya dengan kemenangan pada lomba sprint, tetapi tidak berjalan seperti itu," tutur Rossi.
"Jelas terlihat bahwa dia adalah salah satu pembalap terkuat di MotoGP," kata Rossi soal Martin.
"Ada keraguan mengenai fisiknya, dia mengalami cedera parah, tetapi sejak Pecco jatuh di Barcelona, Martin mulai tampil prima."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar