Martin juga menyampaikan penjelasannya soal insiden dengan Bagnaia maupun Marquez. Dengan Bagnaia, ia mengakui bahwa itu adalah salahnya.
"Saya mencoba menyalip Pecco. Saya terisap ke dalam slipstream dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hidup saya," jelas Martin.
"Saya pikir saya akan menyalipnya, itu hampir saja menjadi kecelakaan besar. Tapi saya berhasil menghindarinya dan kemudian mendapat kecepatan yang bagus," tandasnya.
Sedangkan soal insiden dengan Marquez, yang sebenarnya juga ingin memberikan kado terakhir untuk Honda, Martin secara tersirat tidak mau sepenuhnya disalahkan
Martin juga mengritik Vinales karena menghalangi lajunya meski tidak terlibat dalam persaingan untuk gelar juara.
"Saya tidak tahu apa yang Maverick Vinales lakukan," ujar Martin.
"Saya berjuang untuk gelar juara dunia, sedangkan dia berjuang untuk posisi keenam. Tidak masuk akal baginya untuk melakukan serangan balik."
"Saya jauh lebih kuat dari pembalap-pembalap di depan saya, tapi harusnya saya lebih sabar."
"Setelah menyalip Maverick, saya ingin melewati Marc. Dalam sudut pandang saya, dia sudah menutup celah dan tidak ada yang bisa saya lakukan."
"Saya minta maaf tentang kecelakaan itu dan karena membuatnya terjatuh. Setelah itu, saya hanya ingin bersama tim saya dan menangis bersama mereka."
"Sekarang kami menatap jauh ke depan, ini menjadi pengalaman berharga yang bisa membantu kami pada musim depan."
"Kami telah tumbuh bersama sebagai tim dan akan berjuang untuk juara dunia musim depan," ucap Martin dengan percaya diri.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar