Selain itu pembaruan aerodinamika juga membawa dampak positif. Kendati calon motor RC213V yang baru terlihat lebih besar, Mir justru merasakannya lebih ringan.
"Itu sedikit membantu dalam menikung, untuk berhenti. Semua hal yang bisa terbantu karena motor yang lebih ringan," tukas Mir.
"Jadi itu hanya menjadi sebuah keuntungan."
"Lalu, sejujurnya, pada pagi hari saya khawatir karena dengan semua angin di sini terkadang hasilnya berbeda antara mencoba dan membuat perbandingan yang baik."
"Bahkan dengan kondisi berangin saya bisa segera merasakan peningkatan. Dan sejujurnya itu sangat baik."
"Run terakhir juga sangat baik dengan menggunakan ban lama, bisa melaju di (1 menit) 30 detik bawah membuat saya senang karena itu waktu lap yang dibutuhkan untuk bersaing di depan."
Komentar dari Mir sayangnya menjadi satu-satunya feedback yang terdengar ke hadapan publik.
Dua pembalap baru yaitu Luca Marini di Repsol Honda dan Johann Zarco di LCR masih terkekang kontrak lama mereka sehingga tidak bisa berkomentar.
Rider lainnya, Takaaki Nakagami, belum bisa memaparkan secara detail setelah kecelakaan yang dialami Zarco makin membatasi waktunya dengan motor yang baru.
Motor baru Honda difokuskan untuk dijajal Mir, Marini, dan Zarco. Padahal Nakagami kini paling berpengalaman dengan RC213V karena berlomba dengan motor yang sama sejak 2018.
"Motornya sangat ringan dan jauh lebih lincah dan saya menyukai kinerja mesinnya. Impresinya bagus. Saya bisa merasakan beberapa potensial," tambahnya.
Baca Juga: Honda Tak Pantas Beri Marc Marquez Derita, Bukan Misteri jika Jadi Juara Dunia Bareng Ducati
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar