"Motor ini masih kurang cengkeraman saat keluar dan masuk tikungan, traksi, akselerasi, entah karena faktor apa," klata Marini, dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Tapi sepertinya motor ini bagus, menyenangkan untuk dikendarai, dengan entri tikungan yang bagus," jelasnya.
Honda kemudian mengatakan bahwa sang pembalap sangat tepat dan analitis dalam memberikan komentar tentang motornya.
Ya, Marini dikenal memiliki karakter yang analitis dan metodis diyakini bisa membantu Honda untuk keluar dari krisis yang sedang mereka alami.
Di luar itu, Marini memang mengakui bahwa keputusan berat untuk akhirnya meninggalkan tim balap milik kakaknya, Valentino Rossi.
Marini sudah bersama VR46 Racing Team sejak masih berkompetisi di kelas Moto2 pada tahun 2018.
Untuk naik ke kelas utama, Marini juga bahkan mendapatkan uluran dari VR46 usai keluar sebagai runner-up Moto2 2020.
Maka dari itu, Marini ingin melepas bayang-bayang Valentino Rossi terhadap karier balapnya.
"Ini adalah langkah terakhir yang diperlukan. Ini adalah proyek saya," ucap Marini.
"Pergi ke tim resmi adalah impian dan tujuan saya, bagi saya itu adalah sesuatu yang sangat normal."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar