"Saya sudah mempersiapkan semua hal. Mulai dari mental, fisik, begitu juga tim. Saya bisa kompetitif merupakan hasil kerja keras saya tahun ini. Semoga bisa menambah motivasi balap saya untuk tahun depan," tutur Rheza.
Herjun yang bisa comeback pada race ke-2 mengakui bahwa dia mengalami peningkatan dari segi skill dan mentalitas.
"Saya bersyukur bisa finis di posisi kedua karena Rheza banyak pengalaman. Dia layak menjadi juara," ucap Herjun.
"Saat race 2, saya fokus untuk memberi podium. Syukur-syukur juara umum. Tidak masalah Rheza atau saya yang dapat gelar."
Veda yang gagal mengamankan podium setelah race 1 sempat dominan mengatakan bahwa saat start dia terkena senggolan pembalap lain di tikungan 4 sehingga terjatuh.
Sementara itu, Mohammad Adenanta putra yang musim ini naik dari kelas AP250 ke kelas Supersport 600 mengungkapkan perbedaan yang harus dia jalani.
"Dari cara membawa motor, fisik, dan mental cukup besar perbedaannya. Ini belum cukup bagi saya," kata Adenanta.
"Tetapi, dari putaran pertama sampai akhir saya bisa mendapat poin agar hasil saya semakin meningkat. Target saya tahun depan bisa juara di kelas SS600."
Manajer AHRT, Rizky Christanto mengungkapkan strategi yang akan dilakukan tim seusai sukses memboyong gelar dari kelas AP250.
"Untuk susunan pembalap memang ada alternatif tahun depan. Kami sudah siapkan juga analisa siapa pembalap yang akan turun di kelas balapan ARRC," ucap Rizky.
"Kami akan mendiskusikan secara internal lebih dulu. Nanti akan kami umumkan jika sudah diputuskan," kata Rizky.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar