BOLASPORT.COM - Pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, menghadapi tantangan dalam mimpinya untuk menembus MotoGP.
Meski baru saja menjadi juara Asia Talent Cup musim 2023, Veda Ega Pratama tidak mendapat jalan yang mulus untuk melangkah ke jenjang berikutnya.
Seperti diketahui, Veda mencetak sejarah dengan menjadi rider pertama asal Tanah Air yang menjuarai Asia Talent Cup.
Pembalap asal Gunung Kidul tersebut tak hanya sekadar menjadi juara karena juga berhasil mendominasi persaingan dengan rentetan kemenangan.
Dalam 12 balapan pada 6 seri yang diikutinya, Veda sukses mencetak 9 kemenangan dan 1 kali menjadi runner-up.
Bahkan saat hanya finis kelima dan gagal finis di dua balapan lainnya, Veda selalu mendahuluinya dengan ikut bersaing untuk posisi terdepan.
Torehan 256 poin Veda menjadi rekor poin terbanyak dalam semusim di Asia Talent Cup.
Veda melampaui torehan tertinggi sebelumnya yaitu 203 poin yang dicetak oleh Ayumu Sasaki, runner-up Moto3 tahun ini, pada 2015 silam.
Karena Asia Talent Cup menjadi bagian dari perjenjangan menuju MotoGP, Veda diekspektasikan dipromosikan ke level yang lebih tinggi seperti juara-juara sebelumnya.
JuniorGP (sebelumnya Kejuaraan Dunia Junior Moto3) dan Rookies Cup biasanya menjadi tahap berikutnya karena mempertemukan para pembalap muda dari berbagai penjuru dunia.
Sayangnya, perubahan batas usia minimal pembalap mengubah segalanya.
Tiga kecelakaan yang merenggut nyawa pembalap remaja pada 2021 di berbagai ajang balap motor resmi membuat FIM (Federasi Motor Internasional) melakukannya.
Batas usia untuk semua kelas MotoGP, termasuk Moto3, naik menjadi 18 tahun.
Kemudian untuk JuniorGP, pembalap baru bisa terlibat setelah berulang tahun ke-16 dari semula 14 tahun hingga 2021.
Veda sendiri saat ini berusia 15 tahun. Usia putra mantan pembalap nasional, Sudharmono, itu baru bertambah satu lagi pada 23 November 2024.
Adapun untuk Rookies Cup batasnya adalah 15 tahun. Namun, seleksi untuk pembalap debutan telah selesai pada awal Oktober lalu di Guadix, Spanyol.
Manajer Motorsport Astra Honda Motor, Rizky Christianto, mengaku pihaknya sedang menggodok rencana untuk Veda yang merupakan pembalap binaan mereka.
"Untuk Veda, kita semua tahu bahwa dia sangat berbakat," ujar Rizky Christianto seperti dilansir BolaSport.com dari Kompas.
"Seperti yang selalu kita sampaikan, Astra Honda berkomitmen membina dan membawa pebalap berbakat dari Indonesia ke tingkat dunia.
"Tentu saja kejuaraan tertinggi dunia adalah MotoGP dan arahnya ke sana."
"Sebenarnya untuk bisa ke Eropa ada regulasi batasan usia minimal yang berubah dari 2022 ke 2023 sehingga harusnya dia sebelumnya bisa ke JuniorGP sekarang belum bisa."
"Nah, ini yang sekarang masih kita pikirkan, langkah terbaik untuk Veda kira-kira apa, kejuaraan apa yang bisa diikuti untuk mempersiapkan dia sebelum nanti pada 2025 ke Eropa."
"Kita akan coba cari yang terbaik untuk dia."
Opsi lain yang bisa diikuti Veda adalah dengan mengikuti European Talent Cup yang secara urutan berada di tingkat yang sama dengan Asia Talent Cup dalam Road to MotoGP.
Bedanya, di sana Veda bisa beradaptasi lebih jauh dengan kultur balap motor grand prix yang berkiblat di Eropa, utamanya Spanyol dan juga Italia.
Selain untuk mengenal sirkuit-sirkuit grand prix yang sebagian besar tersebar di Benua Biru, Veda bisa mengukur kemampuannya lebih jauh.
Di sana Veda akan mengalami persaingan lebih ketat, melawan rival-rival yang tumbuh dengan privilese lebih berkat ketersediaan fasilitas dan kompetisi yang mumpuni sejak usia dini.
Langkah ini juga diambil juara Asia Talent Cup tahun lalu, Hakim Danish. Dia mentas di Europan Talent Cup di samping berlomba di Rookies Cup.
Veda tidak menampik bahwa harapannya untuk tahun depan adalah berlomba di Eropa.
"Untuk musim depan saya juga belum tahu," ujar Veda setelah merebut peringkat tiga dalam kejuaraan kelas AP250 di Asia Road Racing Championships 2023 pada Minggu (3/12/2023).
"Saya juga masih menunggu dari tim Astra Honda Racing. Ya, semoga saja saya bisa naik ke Eropa atau lainnya."
Menentukan program kompetisi yang tepat akan krusial.
Jika berhasil, bukan tidak mungkin batasan yang dialami Veda bisa diubah menjadi kesempatan lebih panjang untuk berkembang.
Veda pun sadar bahwa perjalanannya tidak selesai dengan menjadi juara Asia Talent Cup.
"Saya di Asia Talent Cup ini masih awal (karier balap) karena belum ke Moto3, ya pokoknya Asia Talent Cup masih awal belum ke balapan grand prix."
"Saya tidak berpuas diri dulu, dan, ya, masih banyak yang perlu saya perbaiki dari cara bawa motor dan lain-lain," ungkap Veda.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar