Selain karena faktor kontrak, prestasi Yamaha sedang menurun dalam 1,5 tahun terakhir hingga mengalami puasa kemenangan dalam semusim untuk pertama kalinya sejak 2003.
Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, pun merasa Yamaha harus membuktikan diri terlebih dahulu sebelum meyakinkan tim lain untuk bergabung.
Salah satunya adalah VR46 sebagaimana diutarakannya dalam wawancara dengan GPOne pada Agustus lalu.
"Untuk meyakinkan mereka (VR46), pertama-tama kami harus memiliki motor yang kompetitif, menawarkan ketentuan-ketentuan yang menarik," ujar Jarvis.
"Idealnya, (VR46) adalah opsi pertama kami, tetapi selalu ada opsi kedua."
"Saya berbciara dengan semua personel VR46 dan, secara berkesinambungan, juga dengan Valentino."
"Jika Yamaha bisa bersaing, mereka akan membuka diri kepada kami, tetapi masih terlalu dini untuk saat ini."
Prospek Yamaha untuk bangkit makin cerah seiring dengan perubahan aturan konsesi yang membantu pabrikan lemah untuk mendapat keuntungan lebih dalam pengembangan.
Mulai musim depan, Yamaha, dan juga Honda, akan lebih leluasa dalam pengujian, lebih banyak opsi aerodinamika dan wildcard, hingga terbebas dari pembekuan mesin.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar