"Kenyataannya adalah untungnya saya memiliki beberapa pilihan yang menarik, dan saya harus menganalisa serta berpikir, bahkan mempertimbangkan bersama keluarga sebelum membuat keputusan akhir buat datang ke Miami,” tutur Messi seperti dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Benar juga bahwa setelah itu saya banyak berpikir untuk pergi ke Liga Arab Saudi, di mana saya mengenal negaranya dan mereka telah menciptakan kompetisi yang sangat kuat dan bisa menjadi liga penting dalam waktu dekat."
"Sebagai duta pariwisata negara tersebut, ini adalah destinasi menarik bagi saya, terutama karena saya menikmati semua tempat yang telah saya kunjungi karena sepak bola berkembang di negara ini dan karena upaya yang mereka lakukan untuk menciptakan kompetisi tingkat atas," tutur jebolan La Masia itu.
Padahal kalau berkarier di Saudi Pro League, Messi bisa kembali membangun rivalitas dengan Cristiano Ronaldo yang memperkuat Al Nassr.
Seperti diketahui bahwa mereka berdua pernah memanaskan Liga Spanyol selama rentang waktu 2009-2018.
Memang sempat tersiar kabar bahwa salah satu kontestan Liga Arab Saudi, Al Hilal, menggoda Messi dengan tawaran 'gila'.
Klub berjulukan Al-Za'eem itu bahkan berani menggaji Si Kutu sebesar 400 juta euro (Rp 6,5 triliun) per tahun.
Adapun kontrak yang ditawarkan Al Hilal untuk Messi adalah berdurasi dua tahun.
Nyatanya, Messi tak pernah menjadi milik raksasa Riyadh.
Alih-alih tergoda uang, sang kapten Argentina memilih seragam pink kebanggaan Inter Miami.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar