"Tetapi, memang kami lihat kondisi Apri. Dia tetap semangat takutnya dia tidak semangat dan terpaksa justru jadi ga berangkat, step by step," ujar saudara kandung dari legenda ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky ini.
"Dari skuad yang ada semua sama. Setiap negara atletnya tidak ada yang fit, tetapi bagaimana mereka biasa dengan sakit itu dan bagaimana mereka mengatur recovery. Saya yakin bisa seperti Gregoria," ucap Rionny.
"Gregoria saya lihat latihannya tidak berhenti dan kemarin bisa menjadi juara. Sekarang saya harapkan mereka yang berangkat dalam kondisi sehat dan bagaimana pintar-pintar mengatur pola latihan, menaikkan stamina dan konsentrasi."
"Setelah itu, bagaimana kondisi lapangan, bolanya apa, video analyst, bagaimana lawannya, siapa, jadi ya dia punya solusinya begitu. Dengan kondisi seperti ini kami maksimalkan. Kami tidak bisa terlalu memaksa juga."
"Kalau kami terlalu memaksa juga nanti bagaimana. Namun, saya rasa semua dalam kondisi normal. Saya lihat dari kemarin anak anak fokus dan kemaunnya ada. Tidak ada yang di bawah 60 persen."
Rionny berharap ada dua wakil Indonesia yang lolos ke babak final.
"Namun, bukan hanya dari kami saja yang mengejar, dari negara lain pun sama. Mereka capek juga, Jadi bagaimana menjaga kondisi, latihannya, caranya bagaimana agar hasilnya bisa bagus," kata Rionny.
Dengan target 2 final tersebut, Rionny berharap dari Gregoria.
"Gregoria saat berangkat ke Jepang sedang sakit dan latihan cuma 3 hari dan dia bisa juara. Tetapim emang kita lihat dari pul poin peluang ya bisa. Kalau dari tunggal putra kita lihat ya, kalau pri/Fadia kami harapkan bisa final."
"Grego saya lihat fit tadi. Kalau Jojo, Ginting bagus. Fikri tadi kurang istirahat, kami tidak bisa memaksa terlalu ambisi. Bisa dibilang target kami ada, semua sektor semoga bisa melaju ke final," ucap Rionny.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar