"Ini hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim," ujar Yoyok Sukawi sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub, Kamis (7/12/2023).
"Yang kami sesalkan, kami itu justru jadi korban di sini, kenapa justru dihukum seberat itu," tegasnya.
Yoyok mengatakan bahwa selama kerusuhan terjadi sebenarnya Panitia Pelaksana (Panpel) langsung bergerak cepat dan maksimal.
Hal ini bisa diorganisir dengan baik sehingga suporter yang datang pun dipastikan bisa pulang dalam kondisi selamat dan tak ada masalah apapun.
"Usaha Panpel juga sudah maksimal, dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi dengan baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang dengan selamat," kata Yoyok.
Melihat situasi yang tak menguntungkan dan sangat berat buat PSIS, Yoyok Sukawi pun tak bisa diam.
Bos PSIS itu mengaku bahwa pihaknya akan mengajukan banding buntut keputusan yang dinilai tak adil ini.
Tentu saja tujuan diajukannya banding ini karena PSIS ingin mendapat keadilan.
Hal ini karena PSIS merasa telah mengingatkan semua suporter tim tamu agar tidak datang ke stadion.
Baca Juga: Pasti Cabut dari Tokyo Verdy, CEO PSIS Belum Terpikir Tampung Pratama Arhan
Namun, suporter tim lawan ternyata ada yang datang dan akhirnya membuat kerusuhan.
Tentu saja situasi ini sangat tidak menguntungkan dan merugikan PSIS, untuk itu mereka enggan diam dan akan mencari keadilan nantinya.
"Kami akan mengajukan banding karena di dalam surat juga disebutkan bahwa kami dapat banding," ucap Yoyok.
"Semoga masih ada titik cerah bagi kami untuk mendapatkan keadilan," tuturnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | psis.co.id |
Komentar