BOLASPORT.COM - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengaku pihaknya siap mengajukan banding karena hukuman yang didapatkan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI dinilai terlalu berat.
Seperti diketahui, PSIS mendapat sanksi yang sangat berat dari Komdis PSSI akibat kerusuhan yang terjadi saat pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/12/2023).
Komdis PSSI tak main-main dalam memberi hukuman buntut dari kerusuhan yang terjadi tersebut.
Tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar ini dipastikan mendapat hukuman dengan menggelar pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim Liga 1 2023/2024.
Hal ini karena PSIS dinilai melanggar Kode Disiplin PSSI tahun 2023.
Menurut Komdis kejadian kerusuhan yang terjadi di PSIS ini ada pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan suporter PSIS Semarang dan suporter tim tamu.
Buntut kejadian ini, tentu saja Komdis PSSI langsung memberi hukuman kepada PSIS.
Bukan lagi sanksi dalam bentuk peringatan agar PSIS kapok, tetapi hukuman berat langsung diberikan.
Hukuman berat itu ialah menggelar kompetisi tapi tanpa dihadiri penonton.
"Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah, sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2023-2024 berakhir," bunyi hukuman Komdis yang diterima PSIS sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Baca Juga: Pasti Cabut dari Tokyo Verdy, CEO PSIS Belum Terpikir Tampung Pratama Arhan
Tak hanya sanksi tanpa penonton, tetapi PSIS juga dipastikan bakal mendapatkan sanksi denda dari Komdis PSSI.
Tim asal Kota Lumpia itu dipastikan mendapatkan sanksi sebesar Rp25 juta.
Dengan sanksi dan dengan yang diterima PSIS ini tentu saja membuat tim merasa kerberatan.
Yoyok Sukawi bahkan dengan jelas mengakui bahwa hukuman yang didapatkan ini sangat berat buat tim.
Menurutnya menggelar pertandingan tanpa dihadiri penonton memang menjadi ujian terberat buat tim.
Apalagi hukuman yang diberikan harus berlangsung hingga akhir musim tentu saja ini dinilai tidak adil menurut Yoyok.
Selain itu, Yoyok juga menyinggung bahwa sebenarnya PSIS dalam hal ini menjadi korban.
Namun, mereka justru harus menerima hukuman berat.
"Ini hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim," ujar Yoyok Sukawi sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub, Kamis (7/12/2023).
"Yang kami sesalkan, kami itu justru jadi korban di sini, kenapa justru dihukum seberat itu," tegasnya.
Yoyok mengatakan bahwa selama kerusuhan terjadi sebenarnya Panitia Pelaksana (Panpel) langsung bergerak cepat dan maksimal.
Hal ini bisa diorganisir dengan baik sehingga suporter yang datang pun dipastikan bisa pulang dalam kondisi selamat dan tak ada masalah apapun.
"Usaha Panpel juga sudah maksimal, dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi dengan baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang dengan selamat," kata Yoyok.
Melihat situasi yang tak menguntungkan dan sangat berat buat PSIS, Yoyok Sukawi pun tak bisa diam.
Bos PSIS itu mengaku bahwa pihaknya akan mengajukan banding buntut keputusan yang dinilai tak adil ini.
Tentu saja tujuan diajukannya banding ini karena PSIS ingin mendapat keadilan.
Hal ini karena PSIS merasa telah mengingatkan semua suporter tim tamu agar tidak datang ke stadion.
Baca Juga: Pasti Cabut dari Tokyo Verdy, CEO PSIS Belum Terpikir Tampung Pratama Arhan
Namun, suporter tim lawan ternyata ada yang datang dan akhirnya membuat kerusuhan.
Tentu saja situasi ini sangat tidak menguntungkan dan merugikan PSIS, untuk itu mereka enggan diam dan akan mencari keadilan nantinya.
"Kami akan mengajukan banding karena di dalam surat juga disebutkan bahwa kami dapat banding," ucap Yoyok.
"Semoga masih ada titik cerah bagi kami untuk mendapatkan keadilan," tuturnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | psis.co.id |
Komentar