Sepanjang tahun 2023 juara turnamen Finals empat kali itu hanya mengikuti 11 turnamen BWF World Tour.
Padahal sebagai pemain top dia minimal bertanding 12 kali dan ini tanpa menghitung BWF World Tour Finals.
Hal ini membuat Axelsen tak masuk ke empat besar pada ranking akhir Race to Hangzhou. Dia hanya menempati peringkat lima sehingga berstatus non-unggulan.
Menyadari ada risiko menghadapi Axelsen sejak babak penyisihan grup, Jonatan, yang berstatus unggulan kedua, mempersiapkan amunisi sebanyak-banyaknya.
Saat berbicara dengan BolaSport.com dan awak media lainnya pada Rabu (6/12/2023) di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Jonatan membeberkan bahwa persiapannya tak hanya soal teknik.
Dia telah berkonsultasi dengan psikolog hingga menyadari kebiasaan-kebiasaan di lapangan yang tadinya kurang diperhatikan ternyata bisa berpengaruh besar.
"Ketika saya selalu diskusi tentang keseharian saya di lapangan, latihan, sampai terakhir ketemu Axelsen, banyak hal seperti momen-momen atau pembelajaran yang mungkin dulu saya tidak tahu," kata Jonatan.
"Hal itu karena dari dulu, kami hanya berbicara soal teknik di lapangan."
"Tetapi, kami tidak berbicara soal bagaimana dari segi psikologi bahwa ternyata ada beberapa hal yang saya tidak tahu dia melakukan itu atau tidak, tetapi ilmunya ada."
"Memang beberapa pergerakan, cara dia melakukan sesuatu gerakan, ada hal yang perlu dipelajari," jelasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar