Hasil ini juga menjadi prestasi tersendiri bagi Pedro karena mampu mengulangi catatan terbaik Petrokimia pada tahun pertamanya mendampingi tim.
Pedro sendiri mengatakan semua pelatih itu sama program latihannya. "Tinggal bagaimana mengambil hati pemain, terutama di lapangan," tambahnya.
Sementara itu, pelatih TNI AL, M. Anshori, mengaku kalau timnya tidak punya lagi semangat menghadapi Petrokimia.
Hal itu disebabkan tim asuhannya sudah tidak memiliki peluang untuk lolos ke grand final.
Dari enam laga yang dijalani di final four, TNI AL hanya memetik satu kemenangan yakni melawan Popsivo 3-0 pada laga pembuka putaran pertama.
"Semangat sudah tidak ada lagi untuk bermain. Mungkin anak-anak terlalu lelah karena bermain terus. Sekarang tinggal tim yang siap mental yang akan menang," ujar Anshori.
Sementara itu dalam laga yang tidak menentukan lagi antara TNI AU dan Popsivo Polwan, TNI AU keluar sebagai pemenang dengan skor 3-0 (25-23, 25-19, 25-23).
Pertandingan ini pun dimanfaatkan Pelatih TNI AU, Alim Suseno, untuk mencoba pemain-pemain cadangan.
"Karena tidak menentukan, saya mencoba pemain-pemain yang belum main," kata Alim.
Menurut pelatih timnas putri Indonesia itu, mencoba pemain-pemain pelapis, dia bisa punya opsi lebih untuk mengutak-atik strategi saat final nanti.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBVSI |
Komentar