Pertandingan kedua tim berjalan cukup alot sehingga tidak ada gol tercipta pada babak pertama.
Setelah turun minum, tuan rumah membuka keunggulan lebih awal melalui gol penalti Przemysław Frankowski pada menit ke-62.
Sergio Ramos merespons dengan mencetak gol balasan lewat tendangan dari titik putih pada menit ke-79.
Sang pemain berhasil mengekesekusi penalti dengan gaya nyentrik sehingga kedudukan skor menjadi sama.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - Kejar-kejaran Gol, Real Madrid Raih Kemenangan Comeback dalam Drama 5 Gol
Awalnya, Ramos sempat gagal pada percobaan pertama ketika Brice Samba berhasil menebak arah tendangannya.
Namun, penyelamatan sang kiper dianggap tidak sah ketika diperiksa melalui Video Assistant Referee (VAR).
Samba dianggap berada dalam posisi di luar garis yang telah ditetapkan.
Ramos mengulang penaltinya dengan cara yang berbeda atau penalti yang sering disebut 'Panenka'.
Gol tersebut merupakan pencapaian yang bersejarah bagi eks kapten Real Madrid itu.
Pasalnya, Sergio Ramos menjadi bek yang paling banyak mencetak gol dalam sejarah Liga Champions.
Bek asal Spanyol itu melampaui torehan yang dimiliki Gerard Pique dan Roberto Carlos yang mengoleksi 16 butir gol.
Highest-scoring defenders in competition history:
⚽️1⃣7⃣ Sergio Ramos
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) December 12, 2023
⚽️1⃣6⃣ Gerard Piqué
⚽️1⃣6⃣ Roberto Carlos
⚽️1⃣5⃣ Iván Helguera#UCL pic.twitter.com/14Uw8rhnlB
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | football espana |
Komentar