Kondisi lapangan seperti demikian memang lebih menuntut untuk pasangan ganda yang bertipe menyerang, apalagi ganda putra yang sering mengandalkan kecepatan.
"Kami akui, kami belum menemukan formula yang pas untuk bermain di situasi lapangan seperti ini," ucap Bagas dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
Sementara itu, Fikri menambahkan bahwa selain kondisi lapangan, faktor kekalahan mereka hari ini juga karena tidak bisa keluar dari tekanan lawan.
Fikri/Bagas gagal menerapkan pola permainan yang mereka inginkan dan malah terus terbawa arus permainan lawan.
Terutama situasi setelah servis, Fikri/Bagas tidak menemukan celah untuk menyerang lebih dulu terhadap Kang/Seo yang dikenal sangat ulet dan punya defens tembok.
"Hari ini kami terbawa pola permainan lawan, bola 1-2 dari awal sudah ditutup sama mereka," kata Fikri.
"Itu membuat kami sangat kesulitan untuk berkembang," sesalnya.
Meski telah menelan dua kekalahan straight game dan dipastikan gugur, Fikri/Bagas tetap ingin mencoba meraih poin kemenangan di laga terakhir.
Setidaknya tidak akan pulang dengan tangan hampa, itu misi mereka sekarang.
"Besok kami mau coba lagi, coba ambil poin, nothing to lose saja," kata Fikri.
Pada laga ketiga penyisihan grup, Jumat (15/12/2023), Fikri/Bagas akan menghadapi pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Baca Juga: Klasemen BWF World Tour Finals 2023 - Belum Pernah Menang Sendiri, Gregoria di Ujung Tanduk
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI |
Komentar