Detail kecil pada akhirnya kembali menjadi lubang dari permainan Ginting.
Ginting sebenarnya terlihat mendominasi karena lebih berinisiatif dalam memegang kendali. Bola-bolanya juga atraktif. Akan tetapi, Shi lebih efektif.
Kepercayaan Shi sedang tinggi setelah berhasil mengalahkan pemain nomor satu, Viktor Axelsen (Denmark) dengan 21-19, 21-19 di laga pertama.
Shi juga unggul jauh dalam rekor pertemuan dengan Ginting jelang laga dengan 8 kemenangan dari 9 pertemuan sebelumnya. Telak.
Begitu Ginting membuat pengembalian yang kurang pas atau lengah, Shi siap menghukum hingga gap poin makin besar dengan puncaknya adalah sembilan angka di 8-17 dan 10-19.
Pengembalian yang sedikit melebar dari Ginting memberi Shi Yu Qi game point di 11-20. Netting yang tanggung di reli berikutnya mengakhiri perlawanan wakil Indonesia di gim pembuka.
Saat jeda antargim pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, meminta Ginting untuk bermain sabar. "Nembaknya waktu ada kesempatan ... tahan aja," pintanya.
Ginting juga diarahkan untuk memperbanyak variasi bola silang atau memanjang dan mengurangi pengembalian ke area depan di mana Shi Yu Qi ingin memegang kendali.
Tanda-tanda kebangkitan kemudian ditunjukkan Ginting dengan membuka keunggulan besar 1-5 pada awal gim kedua.
Shi didorong ke belakang. Bola-bola tanggung akhirnya kerap keluar dari lawan hingga smes-smes tajam dari Ginting menambah koleksi poin.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar