"Sedangkan di game ketiga sebisa mungkin tidak kecolongan temponya, startnya, tadi Puji Tuhan bisa berjalan dengan baik."
"Setelah interval tetap fokus untuk menekan sambil sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan sendiri," lanjut Ginting.
Sementara itu, Shi Yu Qi mengatakan bahwa kekalahannya hari ini banyak disebabkan karena tak mampu mengimbangi kecepatan Ginting.
Ginting, yang sekarang dianggap sebagai pemain tercepat di dunia, hari ini sukses membuat Shi kalang kabut dan pontang-panting.
Rekor keunggulan Shi yang dominan dengan 8 kali menang dalam 9 kali pertemuan dengan Ginting pun seolah tak ada artinya.
Shi mampu meladeni berbagai macam pukulan kecohan maupun placing akurat dari Ginting yang menekan secara terus menerus tanpa terburu-buru menyerang.
Shi juga menolak disebut terlena karena pada pertandingan sebelumnya sukses mengandaskan pemain nomor satu, Viktor Axelsen (Denmark).
"Saya rasa saya bukan mengendur setelah kemenangan kemarin (lawan Axelsen, red)," aku Shi Yu Qi dikutip dari CGTN Sports Scene.
"(Tapi) keempat pemain di Grup A ini memang memiliki gaya permainan yang berbeda-beda."
"Lawan saya (Ginting) bermain sangat cepat hari ini, dan itulah gayanya. Kecepatannya yang cepat membuat saya banyak tertekan," ucap runner-up Kejuaraan Dunia 2018 itu.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar