Matsumoto/Nagahara yang bertemu Liu Shen Shu/Tan Ning (China) mundur saat kedudukan 21-19, 11-21 ketiga berlaga di Hangzhou Sports Center Gymnasium, China, Kamis (14/12/2023) setelah Nagahara mengalami cedera.
Apriyani/Fadia pada laga perdana, Rabu (13/12/2023) menang atas juara dunia 2 kali itu melalui rubber game, 11-21, 21-16, 21-18.
Namun, poin Apriyani/Fadia dianggap tidak berlaku alias tidak dihitung. Hal yang sama juga dialami Liu/Tan.
Mereka juga tidak mendapat poin meski menang atas Matsumoto/Nagahara.
Karena itu, Apriyani/Fadia dan Liu/Tan akan saling bersaing memperebutkan tiket semifinal pada laga terakhir grup, Jumat (15/12/2023) yang juga menjadi penentu nasib kedua pasang pemain.
"Kami sadar, kami belum bisa tampil 100% di turnamen ini tapi kami memang ingin turun dengan berbagai pertimbangan," kata Apriyani dalam siaran resmi PBSI.
"Bersyukur kami bisa menyelesaikan pertandingan pertama sampai terakhir walau hasilnya memang belum sesuai harapan."
"Pastinya pada tahun 2024 resolusi utama kami adalah tampil di Olimpiade Paris dan itu terus akan ada di pikiran. Namun untuk sekarang saya mau recovery dulu, sembuh dulu total dan berharap tidak kambuh lagi cederanya," tutur Apriyani.
Sementara itu, Fadia mengatakan bahwa penampilannya dengan Apriyani mengalami fase naik-turun.
"Perjalanan kami di tahun 2023 seperti "roller coaster", kadang naik, kadang turun. Kami sempat sudah kembali menemukan performa sejak Kejuaraan Dunia tapi namanya musibah, kita tidak pernah tahu, kak Apri cedera," ucap Fadia.
"Tetapu kami syukuri, kami menikmati semua prosesnya, apapun itu. Terima kasih 2023 untuk pembelajarannya dan bersiap untuk tahun 2024. Harus lebih tough, lebih fokus dan lebih konsisten."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar