Rasa frustrasi pun sempat ditunjukkan Axelsen.
Dia menepuk jidatnya tiga kali setelah manuver akrobatiknya berupa backhand smash sambil membelakangi lawan malah menghentikan laju tiga poin beruntun di awal gim kedua.
Kekuatan Axelsen dalam serangan memang cukup terbatasi di BWF World Tour Finals 2023 karena laju kok yang lambat.
Di semifinal pun Axelsen akhirnya lebih memilih bertahan dan menunggu rekan senegara, Anders Antonsen, membuat kesalahan untuk menang dua gim langsung.
Pencapaian Axelsen di Turnamen Finals | |
TURNAMEN | HASIL |
World Super Series Finals '15 | Runner-up |
World Super Series Finals '16 | Juara |
World Super Series Finals '17 | Juara |
World Tour Finals '18 | Tidak Lolos |
World Tour Finals '19 | Fase Grup |
World Tour Finals '20 | Runner-up |
World Tour Finals '21 | Juara |
World Tour Finals '22 | Juara |
"Mungkin saya harus didorong dengan kursi roda," ujar Axelsen merujuk kecepatan kok yang pelan kepada TV2 Denmark.
Kesempatan untuk revans berada di depan Axelsen karena dia akan kembali bertemu Shi Yu Qi untuk final turnamen Finals yang ketujuh baginya.
Melihat rekor head-to-head, Axelsen jauh lebih unggul atas Shi Yu Qi dengan 8 kemenangan dari total 10 pertemuan.
Rekor lainnya juga berpeluang hadir di tunggal putri saat Tai Tzu Ying (Taiwan) bersua Carolina Marin (Spanyol) untuk laga klasik antara dua mantan ratu bulu tangkis ini.
Tai Tzu Ying dan Marin telah terlibat bentrok sebanyak 22 kali dengan kedua pemain berbagi hasil 11 kemenangan dan 11 kekalahan.
Jika Marin mengincar gelar pertama BWF World Tour Finals untuk melengkapi trofinya, Tai Tzu Ying bisa menegaskan legasinya sebagai salah satu pemain tersukses di turnamen ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Sport.tv2.dk, BWFBadminton.com |
Komentar