Meski dua-duanya meraih runner-up, setidaknya saat itu ada hasil berupa capaian podium yang bisa dibawa pulang ke Tanah Air.
Sedangkan di tahun ini, Indonesia harus gigit jari tak memiliki satu pun wakil di final turnamen yang hadiah totalnya kini sebesar 2,5 juta dolar AS.
Selain gagal memenuhi target, hasil-hasil kekalahan wakil Indonesia juga terjadi dengan pedih.
Tancap gas di awal tetapi antiklimaks di babak yang lebih krusial.
Teror cedera yang menghantui sejumlah pemain Indonesia juga masih terpantau jelas, cedera kambuhan terus menjadi momok sejumlah andalan Tanah Air.
Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, Apriyani Rahayu, mereka semua masih bertanding dalam keadaan yang berbalut perban pada kaki-kaki mereka.
Adanya balutan perban bukan hal asing bagi Ginting dan Gregoria yang sejak berbulan-bulan lalu masih terus berbalut perban pada lutut mereka.
Bagi Apriyani Rahayu, dia jelas masih merasakan sakit. Terbukti dari pengakuan dia dan Fadia setelah menelan kekalahan cukup telak pada dua laga terakhir di penyisihan grup.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com, PBSI |