Lebih lanjut, Asep Saputra menjelaskan bahwa kategori renovasi sejumlah stadion itu akan berbeda-beda.
Oleh sebab itu, maka setiap tim tentu akan menjafi tim musafir dalam kurun waktu yang berbeda-beda.
"Iya di akhir tahun ini (renovasi dimulai) sampai beda-beda, di stadion ada kategorisasinya," ucap pria berkacamata itu.
Baca Juga: Kabar Buruk untuk Shin Tae-yong, Jumlah Kiper Timnas Indonesia yang Cedera Tambah 1 Jadi 3
"Misalnya di Lamongan cukup lama karena di demolish."
"Tapi ada juga yang lapangannya saja."
"Jadi variatif. Intinya komunikasi LIB dengan klub," paparnya.
Seperti diketahui, renovasi atau perombakan total terhadap 22 Stadion itu dilakukan pasca Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, yang menjadi catatan kelam dalam sejarah sepak bola di Indonesia pada tahun 2022.
Dalam keterangan resmi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut bahwa stadion–stadion tersebut akan direnovasi dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat.
Adapun perbaikan 22 stadion tersebut akan menelan biaya mencapai Rp 1,9 triliun.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar