Merasa istimewa dan percaya diri, itulah yang dirasakan Bezzecchi selama ini.
"Ya seperti itulah, memang ada tekanannya, tapi itu hal wajar di setiap olahraga," kata Bezzecchi dikutip BolaSport.com dalam wawancara ekslusif Autosport.
"Ketika Anda tiba di level yang tinggi, Anda harus siap tampil dan bersiap dengan tekanannya."
"Dan tentu tekanan itu akan selalu datang, cepat atau lambat," tandasnya.
"Jadi itu normal. Tapi asal kalian tahu, saya merasa beruntung karena saya membalap dengan tim Vale sejak di kelas Moto2."
"Saya rasa ini lebih ke semacam privilege daripada tertekan, karena pada akhirnya Vale sudah bekerja bersama saya bertahun-tahun dan dia selalu membantu saya setiap saat," jelasnya.
Sebelumnya, pemenang tiga gelar juara seri MotoGP itu sempat dikaitkan dengan Prima Pramac. Tetapi pada akhirnya ia memilih menetap.
Satu hal yang terus disadari Bezzecchi mengapa ia betah berada di tim naungan Valentino Rossi adalah karena sifat Rossi sendiri.
"Dia (Rossi) bukan sosok bos tim yang berpura-pura. Dia ingin pembalapnya melaju cepat. Dan ketika ada pembalapnya yang kesulitan, dia adalah orang pertama yang akan datang membantu, tentu bersama-sama dengan kru tim kami," kata Bezzecchi.
"Tapi jelas tentu saja tim ini masih tim satelit, ini yang membuatnya berbeda di MotoGP."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Autosport, Corse di Moto, Speedweek.com |
Komentar