Kesempatan ada pada Chen/Toh untuk lolos ke fase empat besar tatkala mampu merebut gim pertama kontra Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand). Tapi, mereka kecolongan dan berakhir kalah rubber game.
"Laga pertama Tang Jie/Ee Wei sangat buruk, mereka tidak seperti bermain sebagai pasangan ganda campuran," jelas Rexy.
"Ee Wei sudah melakukan tugasnya sendiri, tapi Tang Jie seperti linglung."
"Mereka sempat bangkit pada pertandingan kedua dan ketiga, tapi sayangnya mereka tidak bisa memanfaatkan kesempatan ketika mereka punya peluang itu," ujar Rexy.
Bagi Chen/Toh, ini menjadi pengalaman berharga mereka saat debut sebagai pasangan di turnamen penutup musim pertama mereka.
Sekarang Rexy berharap akan ada perbaikan dan kematangan bermain dari kedua pasangan pada tahun depan yang sudah mendekati Olimpiade Paris 2024.
"Apakag performa buruk mereka mempengaruhi pemilihan kompetisi di tahun 2024, sepertinya tidak terlalu," kata Rexy.
"Sekarang kami merencanakan mereka bermian di semua turnamen utama sampai All England Open 2024 bulan Maret."
"Soal pemilihan turnamen, nanti akan kami pikirkan setelah itu."
"Intinya, target untuk Aaron/Wooi Yik adalah berada di dua besar ranking dunia, sedangkan Chen/Toh ada di delapan besar."
"Jika Aaron/Wooi Yik bisa memenangi Malaysia Open 2024 Super 1000 pada Januari nanti, misalnya, maka kami akan memikirkan kembali jadwal turnamen mereka. Tapi untuk sekarang, semuanya direncanakan sesuai jadwal awal," pungkas Rexy.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar