Dengan tegas mengatakan bahwa pemain yang dinaturalisasi merupakan pilihan Shin Tae-yong.
“Apakah dia (pemain) kalau jagoan sekalipun kalau tidak dibutuhin tim ya tidak mungkin juga kita ambil, makanya kita yang (permintaan) pelatih, dari semua orang indonesia di luar negeri, mana yang dia mau, baru itu yang kita proses,” kata Arya.
“Selama tidak ada rekomendasi (pelatih), tentu PSSI tidak akan proses. Kalau ada, baru saya proses karena dianggap kepentingan timnas saat ini,” tegasnya.
Ia juga memberikan contoh terkait polemik yang terjadi akhir-akhir ini seperti pemanggilan pemain.
Seperti diketahui, pemanggilan pemain ke timnas Indonesia selalu menjadi perbincangan hangat.
Salah satu yang cukup mengejutkan terkait keputusan Shin Tae-yong yang tak memanggil Stefano Lilipaly.
Pemain Borneo FC itu saat ini menjadi salah satu top skor Liga 1 dengan catatan mencetak sembilan gol dan 11 assist dari 23 laga yang dilakoninya.
Akan tetapi, pemain tersebut tak masuk panggilan ke timnas Indonesia.
Baca Juga: Rekan Shin Tae-yong Buka Suara Terkait Polemik Pemanggilan Pemain Timnas Indonesia
Justru pemain seperti Pratama Arhan yang jarang tampil di Liga Jepang terus dipanggil dan dimainkan oleh Shin Tae-yong.
Menurut Arya, terkait itu semua keputusan kembali ke pelatih, sebab mereka dinilai lebih tahu kebutuhan tim.
Untuk itu, baik naturalisasi ataupun pemanggilan pemain ini spenuhnya ada ditangan pelatih Shin Tae-yong.
“Arhan yang main 4 kali tapi dibutuhkan Shin Tae-yong ya diambil, Lilipaly yang bagus di klub di kompetisi tapi pelatih tidak butuh ya tidak dipanggil,” tutur Arya.
“Saya sepakat liga harus dibenerin, jangan juga proses kita cari anak-anak itu, tidak buat kita memperbaiki kompetisi yang lebih baik,” pungkasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar