BOLASPORT.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) telah mengumumkan degradasi pemain pelatnas di nomor tunggal putra.
Ada tiga pemain yang terpaksa didepak dari pelatnas Malaysia setelah dianggap tidak memiliki prestasi yang mumpuni selama satu tahun 2023.
Ketiga pemain itu di antaranya adalah Lee Shun Yang, Chia Jeng Hon dan Rex Hooi Shao Heng.
Salah satu yang disorot adalah Lee Shun Yang.
Pemain 22 tahun itu tidak bisa memberikan hasil yang lebih baik dengan catatan menang 12 kali dan kalah 11 kali dalam total 23 laga yang ia jalani.
Padahal, tahun lalu ia sempat hampir menjadi pendatang baru dalam persaingan tunggal putra.
Tepatnya setelah mampu mengalahkan Christian Adinata pada ajang Indonesia International Challenge 2022.
Sayangnya, prestasi Shun Yang mentok di level International Challenge dan Series.
Jika beraksi di ajang Super 500, ia sering terjegal di babak kualfikasi.
Berdasarkan penuturan Hendrawan selaku Kepala Pelatih Tunggal Putra BAM, Shun Yang sejatinya merupakan pemain yang baik dan disiplin saat latihan.
Namun secara prestasi, ia sulit dipertahankan untuk tetap berada di pelatnas Negeri Jiran itu.
"Shun Yang, secara data, saya tidak bisa mempertahankannya," kata Hendrawan dikutip BolaSport.com dari Berita Harian.
"Dia pemain yang bagus dalam latihan, tetapi dalam turnamen dia tidak bisa mengeluarkan prestasinya," imbuh mantan pemain Indonesia itu.
"Mungkin karena masalah mental atau keyakinan. Mungkin juga dia merasakan terlalu banyak tekanan," lanjut Hendrawan.
Meski bakal didepak, Lee Shun Yang masih mendapat penawaran positif dari BAM dengan menjadi sparing partner.
Skema yang mirip dijalankan antara PBSI dan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ahsan/Hendra sejatinya sudah bukan lagi skuad pelatnas PBSI, tetapi mereka masih ajeg berlatih di Cipayung.
Sedangkan untuk biaya pertandingan, akomodasi dan pemilihan turnamen, tetap menjadi hak dan pilihan mereka sendiri.
Hendrawan memiliki pertimbangan mengapa enggan melepaskan Shun Yang secara total. Karena menurut Juara Dunia 2001 itu, kedispilinan sang pemain dalam latihan masih dibutuhkan skuad tunggal putra Malaysia saat ini.
Terutama untuk membantu Ng Tze Yong, tunggal putra utama pelatnas BAM yang sekarang sedang digenjot untuk lolos Olimpiade Paris 2024.
"Kedua karakter pemain itu, sama-sama kuat bersaing," kata Hendrawan.
"Dia juga tidak punya masalah disiplin dan bisa membantu program sokongan latihan untuk Tze Yong," tandasnya.
Saat ini BAM masih menunggu jawaban dari Shun Yang terkait penawaran sebagai sparring.
Selain itu, kini Hendrawan juga membagi dua bagian tunggal putra di pelatnas BAM, menjadi tim A dan tim B.
Tim A berisikan pemain utama yang diprioritaskan mengikuti turnamen 12-14 kali dalam setahun.
Sedangkan tim B akan mengikuti empat sampai enam turnamen, dan didominasi pemain muda atau pelapis.
Tunggal Putra Malaysia Pelatnas BAM 2024:
Tim A: Ng Tze Yong, Aidil Sholeh, Leong Jun Hao, Justin Hoh, Eogene Ew.
Tim B: Shaqeem Eiman Shahyar, Chua Kim Sheng, Ong Ken Yon, Ong Zen Yi, Jacky Kok.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar