Namun, kini pembalap 30 tahun itu mengungkapkan tanda-tanda awal keputusannya untuk keluar dari Honda dan pindah ke Gresini Ducati adalah bahwa motor baru dapat memberikan semangat dalam kariernya.
Stoner, 11 tahun lalu, tidak dapat menemukan alasan untuk melanjutkan kariernya sebagai pembalap kelas premier.
Ia mengomentari keputusannya untuk berhenti lebih awal.
"Jika Anda ingin mempertaruhkan segalanya, mempertaruhkan segalanya, Anda harus melakukannya karena suatu alasan," ucap Stoner.
"Beberapa orang menganggap itu uang atau karena alasan apa pun mereka melakukannya demi suatu hasil."
"Bagi saya, saya suka mengendarai sepeda. Balapan adalah bagian darinya. Saya harus balapan, itu luar biasa," ujar Stoner.
"Saya paling suka mengendarai sepeda, saya suka melakukan apa pun yang saya bisa dari sepeda. Saya sangat kritis terhadap diri sendiri."
"Ketika sepeda motor ini menjadi terlalu elektronik, terlalu banyak kontrol roda, kenikmatannya hilang. Serial ini menjadi politis."
Keputusan Marquez meninggalkan Repsol Honda yang sudah dibelanya sejak 2013 ternyata turut membuat sejumlah legenda ikonik MotoGP heran.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar