"Untuk saat ini di latihan, kami sudah membicarakan banyak hal dan ada lebih banyak komunikasi," ujar Pearly Tan dikutip BolaSport.com dari Berita Harian.
"Ketika ada komunikasi di lapangan, kami akan bermain lebih bagus," tandasnya.
Padahal, mereka memiliki prestasi menjanjikan sebelumnya setelah berhasil jadi kampiun French Open 2022 serta memiliki tipikal gaya bermain serang cepat yang anti-karet.
Tan yang pernah meraih medali perak Kejuaraan Dunia Junior 2018 itu pun berharap tidak ada lagi kesalahpahaman antara dia dengan Thinaah.
Bagaimanapun, sebagai pemain ganda, komunikasi adalah kunci utama keberhasilan mereka.
"Dalam kerja sama (ganda), mungkin ada salah paham dan sebagainya, tetapi kami dapat mengatasinya dengan komunikasi," ujar Tan.
"Tahun ini bukan tahun yang baik bagi kami, karena ada naik turun performa ditambah dari saya sendiri yang mengalami cedera dan sempat demam."
Permasalahan yang dirasakan Tan/Thinaah ini sejatinya mirip dengan apa yang pernah menimpa ganda putri nomor satu Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, belakangan ini.
Apriyani/Fadia juga sempat mengaku mengalami masalah komunikasi.
Hal tersebut juga membuat mereka malah jadi saling bersaing sendiri, menciptakan aura negatif yang membuat kerja sama mereka jadi jalan di tempat saat bertanding, sebelum akhirnya mereka berhasil bangkit dan juara di Hong Kong Open 2023.
Terlepas dari itu, untuk Tan/Thinaah sendiri, mereka kini bertekad tampil memulai tahun baru pada Malaysia Open 2024 dengan performa yang lebih siap.
Apalagi di babak pertama, mereka sudah ditunggu rising star ganda putri China, Liu Sheng Shu/Tan Ning.
Baca Juga: Jojo-Ginting Harus Tahu, Viktor Axelsen Dinilai Legenda Bulu Tangkis China Masuki Tren Kekalahan
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar