"Dan ini adalah salah satu dari sedikit kesempatan untuk bermain di depan penggemar Jepang. Saya merasa gugup, tapi saya harap saya bisa menikmatinya juga," tandasnya.
All Japan Badminton Championship memang sudah menjadi kejuraan domestik individual paling bergengsi di Negeri Matahari Terbit.
Selain gengsi tinggi, turnamen ini juga bisa menjadi gerbang para pemain lokal menembus pelatnas NBA (Nippon Badminton Association) atau menentukan posisi para pemain pelatnas di Tim A (utama) atau tim B (pelapis).
Tak hanya sekadar mengincar gelar keenam, penampilan Momota pada turnamen ini juga dimaksudkan untuk memupuk kepercayaan dirinya.
Pemain kidal itu telah mengalami titik balik yang signifikan semenjak berhasil menjuarai Korea Masters 2023, November lalu.
"Sebelumnya, saya sangat khawatir kalau diserang (saat bertanding) dan apa yang harus saya lakukan jika saya melakukan kesalahan sendiri," kata Momota mengenang masa krisisnya yang berlarut sejak kecelakaan pada 2020 dan kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020.
"Tapi setelah juara di Korea, saya mulai berpikir bahwa jika saya melalukan ini dan itu, saya akan baik-baik saja."
"Saya rasa itulah yang mendukung saya secara emosional saat memainkan pertandingan," tandasnya.
"Tahun lalu, saya banyak memikirkan apakah saya harus menang (di turnamen domestik) atau apa yang saya lakukan jika saya sampai kalah,"
"Tapi sekarang, saya menikmati diri dan merasa harus bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaik yang saya miliki. Saya rasa saya bisa bermain dengan kepercayaan diri lagi."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar