Perjalanan Gregoria menuju laga puncak juga selalu sapu bersih dengan mengemas kemenangan dua gim langsung sejak babak pertama.
Termasuk ketika mengalahkan mantan Juara Dunia dari Jepang, Nozomi Okuhara.
Di final, performa pemain besutan PB Mutiara Cardinal Bandung itu semakin 'gila'.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei, dibuat tidak berkutik sama sekali.
Gregoria mengalahkan tunggal putri terbaik China sekaligus ranking 2 dunia itu dalam dua gim cukup telak, 21-12, 21-12.
Yang paling mencuri perhatian adalah karena proses kemenangannya. Di mana pada gim kedua, setelah sempat tertinggal 9-11, Gregoria tancap gas dan mengejar 11-12.
Setelah itu, Chen benar-benar dibuat mati kutu dengan terkunci di angka 12, sedangkan Gregoria meraih 11 poin beruntun sampai match selesai.
Gara-gara penampilannya ini, pemain 22 tahun itu pun membuat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) kepincut memasukkan namanya ke dalam daftar Big Breakthrough alias Terobosan Besar yang dibukukan sejumlah pemain sepanjang 2023.
"Kemenangan menakjubkan Gregoria Mariska Tunjung atas juara Olimpiade Chen Yu Fei di final Kumamoto Masters 2023 mengukir sejarah dengan menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang meraih gelar Super 500 ke atas (setara Superseries), sejak Superseries diluncurkan pada 2007," demikian ulas BWF Badminton.
"Meskipun Gregoria telah pernah mengalahkan Chen sebelumnya (rekor H2H 2-7), di final (Kumamoto) terlihat juara Olimpiade itu gagal meredam permainan Gregoria yang nyaris sempurna."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar