BOLASPORT.COM - Juara kelas ringan UFC, Islam Makhachev, mendapatkan sindiran dari mantan petarung, Paul Felder.
Makhachev dikritik karena ambisinya ingin menjadi juara dua divisi dalam waktu dekat.
Atlet berusia 32 tahun itu baru sah menjadi seorang juara pada UFC 280, Oktober 2022.
Makhachev mengalahkan Charles Oliveira pada pertandingan gelar kelas ringan.
Setelah itu, Islam Makhachev sudah berhasil mempertahankan sabuk emasnya sebanyak dua kali dengan meladeni petarung yang sama, Alexander Volkanovski.
Namun Volkanovski bukan datang dari divisi Makhachev di bobot 155 pon.
Volkanovski berhak mendapatkan pertandingan gelar untuk menjadi juara dua divisi karena telah menjadi juara dominan kelas bulu.
Setelah itu, Makhachev mulai berani melakukan kampanye untuk menjadi juara divisi.
Makhachev telah membuka penawaran sebagai lawan selanjutnya bagi sang juara kelas welter, Leon Edwards.
Namun ambisi Makhachev diniali terlalu cepat karena ia belum sekali pun meladeni penantang gelar di divisinya sendiri.
"Leon sudah mengatakan semua bahwa dia tidak berpikir Belal Muhammad harus mendapatkan kesempatan untuk laga ini," ucap Felder dalam diskusi usai gelaran UFC 296.
"Lalu ada Islam Makhachev di luar sana yang mengatakan bahwa ia seharusnya menjadi penantang berikutnya untuk sabuk juara kelas welter."
"Teman-teman, tetaplah berada di divisi kalian, kuasai divisi kalian."
"Bisakah kita mendapatkan juara yang dominan sebelum kalian semua mulai ingin bertarung demi sabuk yang lain?" ujar Felder.
"Dulu tidak seperti ini," tutup Paul Felder, saat membahas komentar Islam Makhachev baru-baru ini.
Felder mengatakan bahwa Makhachev tidak seperti Conor McGregor yang bisa menjadi juara dua divisi hanya dalam kurun waktu tak sampai genap satu tahun.
Ya, bintang MMA asal Irlandia itu pertama kali menjadi juara kelas bulu UFC dengan mengalahkan Jose Aldo pada UFC 194, 12 Desember 2015.
Setelah itu ia hanya melakoni laga melawan Nate Diaz sebanyak dua kali.
Hasilnya pun tidak begitu memuaskan yakni kalah lewat submission lalu membalasnya dengan kemenangan majority decision.
Setelah dua laga melawan Nate Diaz, McGregor langsung maju ke pertandingan gelar kelas ringan dan berhasil menang atas Eddie Alvarez lewat TKO pada UFC 205, 12 November 2016.
"Orang-orang yang melakukan ini pada awalnya, jelas Conor adalah pengecualian, ia melakukannya, itu adalah kegilaan, bukan? Ia adalah seorang superstar," kata Felder mengenai Conor McGregor.
"DC (Daniel Cormier) melakukannya karena ia layak mendapatkannya dan berada di atas 205, benar, Amanda Nunes layak mendapatkannya."
"Sekarang, itu seperti semua orang dan ibu mereka ingin menjadi juara ganda," ujarnya.
Baca Juga: ONE Championship - Tendangan Maut Superbon Raih KO Terbaik Kickboxing 2023
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar