"Itu tidak akan menjadi akhir dari segalanya. Harus ada laporan rutin yang terus diperbarui dan itu tidak akan tergantung pada keluarga kapan ketertarikan terhadap cerita itu berhenti," katanya.
"Mereka [media] bisa saja mengangkat laporan seperti itu lagi dan lagi dan bertanya bagaimana keadaannya dalam satu, dua, tiga bulan atau beberapa tahun setelah pesan itu disampaikan."
Dengan menahan penyebaran informasi, akan lebih mudah bagi pihak keluarga Schumacher untuk mengajukan tuntutan saat muncul pemberitaan yang tidak diinginkan.
Baru akhir tahun lalu, Schumacher berurusan dengan hukum untuk menggugat media Jerman Die Aktuelle karena membuat wawancara palsu dengan teknologi kecerdasan buatan.
"Jika kami ingin mengambil tindakan terhadap pemberitaan semacam ini, kami harus berurusan dengan argumen pengungkapan diri secara sukarela," terang Damm.
"Jika bukan orang yang bersangkutan sendiri tetapi teman atau kenalan yang mengungkapkan informasi pribadi, ini bukan kasus 'pengungkapan diri secara sukarela' atas privasi."
"Oleh karena itu, subjek dapat membela diri dari pengungkapan keadaan pribadi meski informasi tersebut berasal dari seorang kenalan."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net, Berbagai sumber |
Komentar