"Tanpa ada solusi apapun, saya sudah memikirkan untuk keluar dari tim nasional," tandasnya.
Beruntung, keputusasaan pemain 21 tahun itu bisa dicegah setelah mendapat dukungan dan motivasi dari orang-orang sekitarnya, termasuk dari mantan pelatihnya di klub.
Pada akhirnya, pelatih ganda putra Malaysia, Tan Bin Sheng, memutuskan untuk memadukan Haikal dengan Choong Hong Jian yang ditarik dari tim ganda campuran.
"Bersyukur saya mendapat dukungan dari orang-orang yang peduli dengan saya termasuk mantan pelatih saya di klub," kata Haikal.
"Saya pun bertahan. Saya memikirkan keluarga saya yang berharap tinggi pada saya sebagai pemain tim nasional."
"Selain itu saya juga ragu dengan masa depan saya jika tanpa bulu tangkis, karena hasil SPM (Sijil Pembelajaran Malaysia, semacam Ujian Nasional di Indonesia) saya tidak terlalu bagus."
"Mimpi buruk itu akhirnya berakhir ketika pelatih Tan memutuskan untuk memasangkan saya dengan Hon Jian (pada Agustus)."
"Kami memulai dengan hasil naik turun tapi kemudian kami bisa mengatasinya dan segalanya mulai membaik," tandasnya.
Setelah mendapatkan kembali kepercayaan, motivasi dan partner permanen, Haikal kini dengan lantang berani menargetkan diri untuk menembus peringkat 20 dunia.
Saat ini, mereka masih berada di peringkat 52 sehingga harus mengharapkan absennya pemain-pemain peringkat atas untuk tampil di turnamen BWF World Tour.
"Kami menargetkan setidaknya mampu mencapai perempat final di turnamen World Tour," kata Haikal.
"Dengan adanya lebih banyak pasangan top, turnamen-turnamen ke depan tentu tidak akan seperti yang kami hadapi di India lalu."
"Tapi jelas, menang atas mereka, akan menjadi tantangan besar. Kami menutup tahun 2023 dengan baik, jadi mudah-mudahan kami bisa menjaga momentum ini."
"Kami ingin menembus peringkat 32 besar secepatnya sebelum menargetkan target utama kami di tahun ini untuk merangsek ke 20 besar," pungkasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar