BOLASPORT.COM - Ganda putra Malaysia yang baru saja juara, Muhammad Haikal Nazri, rupanya hampir mundur dari tim bulu tangkis nasional negaranya setelah nasibnya digantung dan terombang-ambing akibat tak punya pasangan.
Nama Muhammad Haikal mulai perlahan muncul ke permukaan setelah duetnya dengan Choong Hong Jian mencuri perhatian pada akhir tahun 2023.
Ganda putra racikan baru Malaysia itu berhasil menjadi juara di dua turnamen beruntun yaitu Syed Modi International (Super 300) dan Guwahati Masters (Super 100).
Yang membuat aksi mereka menonjol adalah karena performa mereka yang berhasil menjadi underdog penjegal para unggulan.
Pada Syed Modi, pasangan kelahiran 2002 itu menjadi Giant Killer dengan menumbangkan sejumlah pasangan senior dan berperingkat lebih baik.
Mereka mengalahkan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman), lalu Ben Lane/Sean Vendy (Inggris), dan unggulan teratas Akira Koga/Taichi Saito (Jepang) di final lewat rubber game ketat.
Bukannya habis bensin, di Guwahati Masters 2023, yang hanya berjarak dua hari dari Syed Modi International, performa mereka masih konsisten hingga mampu kembali naik podium tertinggi.
Kesukesan di akhir tahun semacam itu benar-benar menjadi hasil manis dari penantian panjang yang diwarnai perasaan hampir putus asa dari Haikal.
Pasalnya, siapa yang menyangka di balik laju impresif Haikal, pemain kidal itu ternyata nyaris menyerah di tengah jalan.
Haikal hampir saja mengakhiri mimpinya sendiri untuk menjadi ganda putra masa depan Negeri Jiran setelah nasibnya digantungkan oleh Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Haikal sempat berganti-ganti pasangan semenjak PBSI-nya Malaysia itu mengaminkan keinginan salah satu duet top mereka Goh Sze Fei/Nur Izzuddin untuk berpisah.
Dia dipisah dari partner aslinya, Junaidi Arif, yang mana duet berjuluk Patatimo Boys sempat bertengger di peringkat 38 dunia.
Haikal lantas dipasangkan dengan Izzuddin sementara Goh dengan Choong Hong Jian. Adapun Arif diduetkan dengan Roy Yap King dan akhirnya dipermanenkan duluan.
Apes, saat Izzuddin ingin kembali berpasangan dengan Goh, Haikal luntang-lantung karena tak punya tandem.
Opsi tukar guling tak terjedi karena Choong sejatinya merupakan pemain ganda campuran dan diarahkan untuk hanya bermain di sektor yang dipimpin pelatih asal Indonesia, Nova Widianto.
Gara-gara kerumitan inilah, Haikal kecewa karena tak kunjung mencarikannya partner sampai ingin memutuskan mundur dari pelatnas-nya Malaysia.
"Awalnya saya oke-oke saja dengan ide merombak pasangan lain, tetapi lama-lama itu mulai mengganggu saya." kata Haikal dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Saya tidak bisa mengatasi rasa iri saya melihat teman-teman saya pergi ke berbagai turnamen dan memenangi gelar."
"Lalu muncul di benak saya, kapan giliran saya? Saya sudah pernah main bersama Fazriq (Razif) untuk Kejuaraan Nasional (Malaysia) tapi ya hanya satu kali itu saja."
"Tanpa ada solusi apapun, saya sudah memikirkan untuk keluar dari tim nasional," tandasnya.
Beruntung, keputusasaan pemain 21 tahun itu bisa dicegah setelah mendapat dukungan dan motivasi dari orang-orang sekitarnya, termasuk dari mantan pelatihnya di klub.
Pada akhirnya, pelatih ganda putra Malaysia, Tan Bin Sheng, memutuskan untuk memadukan Haikal dengan Choong Hong Jian yang ditarik dari tim ganda campuran.
"Bersyukur saya mendapat dukungan dari orang-orang yang peduli dengan saya termasuk mantan pelatih saya di klub," kata Haikal.
"Saya pun bertahan. Saya memikirkan keluarga saya yang berharap tinggi pada saya sebagai pemain tim nasional."
"Selain itu saya juga ragu dengan masa depan saya jika tanpa bulu tangkis, karena hasil SPM (Sijil Pembelajaran Malaysia, semacam Ujian Nasional di Indonesia) saya tidak terlalu bagus."
"Mimpi buruk itu akhirnya berakhir ketika pelatih Tan memutuskan untuk memasangkan saya dengan Hon Jian (pada Agustus)."
"Kami memulai dengan hasil naik turun tapi kemudian kami bisa mengatasinya dan segalanya mulai membaik," tandasnya.
Setelah mendapatkan kembali kepercayaan, motivasi dan partner permanen, Haikal kini dengan lantang berani menargetkan diri untuk menembus peringkat 20 dunia.
Saat ini, mereka masih berada di peringkat 52 sehingga harus mengharapkan absennya pemain-pemain peringkat atas untuk tampil di turnamen BWF World Tour.
"Kami menargetkan setidaknya mampu mencapai perempat final di turnamen World Tour," kata Haikal.
"Dengan adanya lebih banyak pasangan top, turnamen-turnamen ke depan tentu tidak akan seperti yang kami hadapi di India lalu."
"Tapi jelas, menang atas mereka, akan menjadi tantangan besar. Kami menutup tahun 2023 dengan baik, jadi mudah-mudahan kami bisa menjaga momentum ini."
"Kami ingin menembus peringkat 32 besar secepatnya sebelum menargetkan target utama kami di tahun ini untuk merangsek ke 20 besar," pungkasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar