BOLASPORT.COM - Tunggal putra India, Prannoy H. S., mulai menata tujuannya untuk menuju Olimpiade Paris 2024 dan karier selanjutnya.
Prannoy H. S. mengalami musim luar biasa sepanjang 2023 lalu.
Siapa yang menyangka bahwa berusia 31 tahun itu masih akan menjadi pesaing berat di tengah munculnya pemain-pemain muda di posisi teratas dunia.
Selain menjadi juara di Malaysia Masters 2023, gelar pertamanya di BWF World Tour, Prannoy menggondol medali perunggu dari Kejuaraan Dunia 2023 dan Asian Games Hangzhou 2022.
Gebrakan Prannoy makin terlihat setelah menegaskan status sebagai menjadi pawang raja bulu tangkis dunia, Viktor Axelsen (Denmark).
Sebagai informasi, Saat Axelsen mendominasi tunggal putra sejak 2021, di situlah Prannoy hadir sebagai penakluk rutin baginya.
Prannoy bahkan mampu mengungguli Axelsen dalam catatan lima pertemuan terakhir dengan hasil 3 kemenangan dan 2 kekalahan.
Bukan hanya kebetulan semata, gaya bermain Prannoy memang tidak disukai Axelsen. Terkini, Axelsen dibuat merana pada Kejuaraan Dunia 2023 yang dihelat di kandangnya sendiri.
Prannoy mengandaskan asa Axelsen untuk mempertahankan gelar setelah mengalahkannya pada babak perempat final dengan skor 13-21, 21-15, 21-16.
Baca Juga: Jagoan Baru Ganda Putra Malaysia Nyaris Keluar Pelatnas akibat Digantung Tak Punya Pasangan
Memang, Axelsen masih memimpin dalam rekor pertemuan total dengan 7 kemenangan dari 10 kali pertemuan atas Prannoy.
Namun, reputasi Prannoy sebagai pemain yang sering merepotkan Axelsen tetap terlihat karena tujuh laga di antaranya berlangsung hingga rubber game.
Tak heran jika nama Prannoy diperhitungkan sebagai kuda hitam di ajang-ajang besar apalagi menjelang Olimpiade Paris 2024 mendatang, di mana Axelsen menjadi juara bertahan.
Usia tidak menjadi halangan bagi Prannoy untuk mengejar prestasi lebih jauh.
Tunggal putra peringkat delapan dunia tersebut justru makin menggebu untuk menunjukkan bahwa dia belum habis.
"Saya telah sering diabaikan berkali-kali sepanjang karier saya," ucap Prannoy kepada Decan Herrald, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda.
"Saya senang hal ini terjadi karena persepsi saya tentang pembelajaran telah berkembang selama bertahun-tahun."
"Masa setelah usia 26-27 adalah saat di mana saya menyadari bahwa saya masih bisa melakukan hal-hal baru untuk terus berkembang dan unggul," timpalnya.
"Usia hanya angka. Tahun lalu adalah musim kompetisi yang luar biasa bagi saya."
"Beberapa bulan pertama awalnya berjalan lambat, tapi kemudian saya bisa tampil baik setelah bulan April ketika saya mulai banyak mengikuti turnamen."
Dari langganan early exit, Prannoy kini menjadi tulang punggung tunggal putra India.
Prannoy mengambil alih posisi tunggal putra nomor satu di negaranya setelah sempat didahului dua juniornya yaitu Kidambi Srikanth (30 tahun) dan Lakshya Sen (22 tahun).
Tadinya menjadi tunggal putra ketiga India, Prannoy kini memimpin persaingan di antara rekan senegaranya untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Prannoy pun masih jauh dari kata pensiun. Tujuan utamanya sekarang tidak hanya Olimpiade Paris 2024, tapi lebih dari itu.
"Saya tidak melihat hanya satu atau dua event saja," kata Prannoy.
"Saya berpikir jangka panjang dan ingin berkembang. Tahun 2023 adalah tahun terbaik saya dan saya ingin melakukan lebih pada 2024 dan 2025."
"Bagi saya, ini adalah rencana yang sangat panjang, saya hanya ingin terus bermain bagus sampai selama 3-4 tahun ke depan," tegasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Deccan Herald, Sportskeeda.com |
Komentar