"Kita tidak boleh lupa bahwa dia berjuang untuk gelar juara dunia pada musim 2020," katanya.
Borsoi memahami potensi pembalap 29 tahun itu sempat terhambat setelah mengalami cedera lutut yang cukup mempengaruhi penampilannya pada dua musim belakangan.
Selain itu, amunisi yang kurang begitu kuat dengan motor Yamaha, secara nyata telah membuat Morbidelli makin terlihat tenggelam.
"Dalam dua tahun terakhir, kita belum melihat Morbidelli yang sebenarnya," ucap Borsoi.
"Saya sangat berharap kami bisa bertemu dengannya (sososk Morbidelli yang jago) lagi di tahun 2024."
"Saya berharap kami akan berjuang untuk mendapatkan podium dan juga untuk sesuatu yang lebih besar," ucap manajer tim 49 tahun itu.
Namun, pria asal Italia itu menyadari akan ada banyak kerja keras yang dibutuhkan oleh Morbidelli terutama dalam upaya untuk beradaptasi dengan motor Ducati.
Ini adalah pertama kalinya murid The Doctor itu mencicipi motor selain Yamaha sejak debut di kelas utama pada 2019 lalu.
"Jelas ini adalah jalan yang panjang, akan ada fase di mana dia harus beradaptiasi dan memahami cara kerja tim."
"Namun dengan bakat yang dibawanya, saya pikir itu tidak akan memakan waktu lama."
"Membawa Morbidelli ke tempat yang seharusnya di sini merupakan salah satu tujuan penting tim Prima Pramac," ujar Borsoi.
"Dia adalah pria yang luar biasa, dia punya kepribadian luar biasa. Yang saya lihat sejauh ini dia sangat mudah diajak bicara. Dia sangat terbuka, mau mendengarkan apa yang dia butuhkan. Saya yakin karakteristiknya akan bekerja baik sejak awal (bersama tim)," ujar Borsoi.
Baca Juga: Jorge Martin Tidak Bisa Geser Bastianini di Pabrikan Ducati karena Tidak Lakukan Tugas dengan Baik
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar